jpnn.com - BENGKULU – Pemprov Bengkulu akan merumahkan 500 tenaga honorer, termasuk yang ada di Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Tenaga honorer yang masih akan dipakai, hanya yang benar-benar dibutuhkan, seperti penjaga kantor serta petugas kebersihan.
BACA JUGA: Cemooh Kebijakan Pemerintah di Medsos, Pegawai Honorer Ini Dipecat
Plt Sekda Provinsi Bengkulu H. Sudoto, mengatakan, saat ini seluruh tenaga honorer masih diberikan waktu untuk menuntaskan masa kontraknya.
Mengingat sesuai perjanjian kontrak, masa kerja berakhir pada 31 Desember 2016. Maka dengan itu terhitung 1 Januari 2017 mendatang, tidak akan ada lagi perpanjangan kontrak.
BACA JUGA: Dukung Karya Bakti Jelang HUT TNI Ke-71
‘’Kini mereka belum bisa diberhentikan begitu saja. Sebab masih terikat dengan perjanjian kontrak. Tapi tahun depan semuanya tidak akan diperpanjang kontraknya. Artinya mereka akan diberhentikan. Kalaupun ada yang masih dipakai itu butuh seleksi. Terutama disesuaikan kebutuhan keahlian,’’ ujarnya.
Diakui Sudoto, tenaga honorer selama ini tidak hanya di Satpol PP yang membengkak. Tetapi di SKPD juga cukup banyak.
BACA JUGA: Sebentar Lagi, Merokok Sembarangan di Daerah Ini Bakal Kena Denda
Maka dengan itu untuk mengurangi anggaran gaji, tenaga honorer ditiadakan. Kemudian untuk mengisi kekosongan di SKPD itu akan di tempatkan PNS yang selama ini sudah cukup banyak di Sekretariat Pemprov.
‘’Kita kan banyak kelebihan PNS. Jadi merekalah yang tidak ada pekerjaan dipindahkan menggantikan pekerjaan para tenaga honorer selama ini. Sebab dalam kontrak itu jelas bahwa mereka tidak menuntut diangkat menjadi PNS. Serta dibutuhkan sesuai kontrak,’’ jelas Sudoto.
Lanjut Sudoto, dalam waktu dekat pihaknya juga akan melakukan pendataan. Baik honorer di sekretariat Pemprov juga di SKPD yang ada di Provinsi Bengkulu.
Mengingat dari analisis jabatan dan beban kerja, APBD cukup banyak terserap untuk gaji. Hal ini juga dalam hal mendukung proses program gubernur yang mengutamakan anggaran untuk kepentingan masyarakat banyak.
Seperti infrastruktur, pendidikan dan kesehatan serta program dibidang kemaritiman. Maka dengan itu ke depan honorer yang dipakai itu jelas-jelas memiliki keahlian. Bukan yang sekadar honorer dan tidak memiliki keahlian khusus.
‘’Kini kita tunggu beberapa bulan lagi. Setelah itu dievaluasi dan yang akan dipekerjakan lagi harus dites kemampuannya,’’ bebernya. (che/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 427 Kios di Pasar Inpres Inderalaya Ludes Terbakar
Redaktur : Tim Redaksi