jpnn.com, WINA - Warga di pusat Kota Wina, Austria dikejutkan oleh serangkaian serangan bersenjata di enam lokasi berbeda pada Senin malam (2/11).
Peristiwa berdarah yang oleh pemerintah Austria dinyatakan sebagai serangan teror mematikan itu mengakibatkan dua orang tewas dan beberapa orang mengalami luka serius.
BACA JUGA: Eropa Mencekam! Wina Diteror Kelompok Bersenjata, 15 Orang Terluka
Laman The Guardian mengabarkan, Kanselir Austria Sebastian Kurz bersumpah akan mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku serangan teroris yang mengerikan itu.
“Kami tidak akan pernah membiarkan diri kami diintimidasi oleh terorisme. Kami telah mengerahkan sejumlah pasukan khusus yang kini diterjunkan untuk mencari terduga teroris," katanya.
BACA JUGA: Pengunjung Stadion Jakabaring Berhamburan Sampai Naik Pagar, Gegara Ini
Para pemimpin Eropa pun mengutuk keras serangkaian penembakan itu.
Perdana Menteri Iggris Boris Johnson mengaku sangat terkejut dengan serangan mengerikan itu.
BACA JUGA: Imbas Kasus Pengendara Moge Arogan, HDCI Keluarkan 7 Instruksi Tegas, Simak Nih
"Pikiran Inggris bersama rakyat Austria - kami bersatu dengan Anda melawan teror."
Sementara Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel mengatakan, "Kami siap untuk mendukung dengan cara apa pun yang kami bisa."
Kemudian Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut Eropa tidak boleh menyerah dalam menghadapi serangan.
"Kami, rakyat Prancis, berbagi keterkejutan dan kesedihan dengan rakyat Austria, malam ini dilanda serangan di jantung ibu kota mereka, Wina," katanya.
"Setelah Prancis, seorang teman kami diserang. Ini Eropa kami. Musuh kami harus tahu siapa yang mereka hadapi."
Presiden Dewan Eropa Charles Michel menyebut serangan itu sebagai tindakan pengecut yang melanggar kehidupan dan nilai kemanusiaan.
Adapun Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan penembakan itu sebagai tindakan keji. Rutte juga menyatakan solidaritas Belanda untuk Austria. (rdo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha