Para Remaja Ini Dipaksa Sehari Bisa Tiga Kali Nyabu

Kamis, 06 Oktober 2016 – 09:40 WIB
Jaringan Yuli yang ditangkap polisi. Foto: dok JPG

jpnn.com - SURABAYA - Satreskoba Polrestabes Surabaya sudah menangkap sepuluh kaki tangan jaringan Yuli, pria yang mengajak empat ABG perempuan pesta sabu-sabu di Wisma Leces pada Sabtu lalu.

Kebanyakan mereka adalah remaja yang dipaksa jadi kurir.

"Semuanya dikader oleh Yuli. Tinggal dia yang belum tertangkap," ujar Kasatreskoba Polrestabes Surabaya AKBP Donny Adityawarman.

BACA JUGA: Astaga, Pencuri Hantam Kepala Pemilik Rumah dengan Martil

Tujuh di antara kurir rekrutan Yuli itu masih belia. Usianya masih 16-17 tahun. Tiga lainnya sudah dewasa.

Dari hasil pemeriksaan polisi, empat cewek yang diamankan dari Wisma Leces tersebut masih amatir. Mereka belum mempunyai banyak jam terbang dalam peredaran sabu-sabu.

Dalam perekrutan itu, awalnya, Yuli mendekati SFA. Dari sana, SFA mengajak tiga temannya untuk datang ke Wisma Leces. Selama hampir dua minggu, mereka tidak pernah pulang.

Berdasar hasil analisis polisi, SFA sudah lebih dulu dikader menjadi pecandu sabu-sabu oleh Yuli.

BACA JUGA: Mau Diapain Nih Mahasiswa Kayak Gini

Dengan demikian, saat mengajak tiga temannya yang lain, SFA bisa memberi contoh. Teman-temannya tersebut secara tidak sadar dicekoki sabu-sabu.

"Mereka mengaku dalam sehari bisa nyabu sebanyak tiga kali," ucap Wakasatreskoba Anton Prasetyo.

Perkenalan mereka dengan Yuli berawal dari media sosial. Yuli yang berselancar di Facebook kemudian meminta pin BB SFA. Dari sana, keduanya dekat.

Sementara itu, SFA tidak mengaku diajak Yuli. Ketika ditanya, gadis yang mengenakan topeng Spider-Man tersebut mengaku datang sendiri.

BACA JUGA: Otto Hasibuan: Saya Tidak Habis Pikir

Saat ditanya yang mengajak, ABG berusia 16 tahun itu tidak mau menyebutkan.

Dia hanya menyatakan bahwa kedatangannya ke Wisma Leces cuma untuk main. Dia seolah-olah benar-benar melindungi Yuli.

Di sisi lain, tiga remaja pria yang baru ditangkap sudah jadi kurir dengan jam terbang tinggi. Salah satunya, Kacong. Sudah lima bulan belakangan dia dibina Yuli.

 Dalam waktu selama itu, dia lihai mengantar pesanan sabu-sabu kepada pelanggan.

Kacong mengaku sudah sepuluh kali mengemban tugas pengiriman sabu-sabu. Proses pembentukannya sama dengan empat cewek tersebut.

Awalnya, Kacong juga berkenalan dengan Yuli. Lantaran Kacong mempunyai masalah keluarga, Yuli pun mudah mencuci otaknya.

Kacong lalu diajak mencicipi sabu-sabu. Setelah ketergantungan, barulah dia mendapat perintah dari Yuli. Pelanggannya sudah ditentukan. Kacong tinggal mengantar barangnya.

 "Nggak pernah ngantar ke teman-teman sekolah kok," jelas Kacong terbata-bata.

Selama jadi anak buah Yuli, Kacong diberi fasilitas. Dia juga dibebaskan nyabu. "Tinggal minta saja ke Yuli kalau butuh," tutur Donny.

Selain mengamankan tujuh remaja, polisi sudah menangkap tiga orang dewasa. Yakni, Muhajir alias May Hajir, Budiono, dan Hengky. Hajir merupakan kakak kandung Yuli.

Tiga orang itu juga berperan sebagai kurir. Biasanya, mereka dititipi barang.

Perburuan terhadap Yuli masih berlangsung. Unit Idik I Satreskoba sudah bergerak mencari jejaknya. Dari catatan kepolisian, Yuli memang pengedar yang diincar. Rekam jejaknya sudah tercatat di kepolisian.

"Sudah dua kali dia jadi DPO," ungkap Anton Prasetyo. (did/c20/git/flo/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jessica Oh Jessica..Bebas atau Keluar dari Bui Saat Berusia 48 Tahun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler