Para Tokoh Khmer Merah Janji Kooperatif

Jumat, 01 Juli 2011 – 19:19 WIB
PHNOM PENH - Sidang pengadilan kejahatan empat mantan tokoh Khmer Merah memasuki hari ke-4Kemarin (30/6) Khieu Samphan, kepala negara Kamboja pada 1976-1979, bersikap lebih kooperatif dibandingkan dengan saat sidang tiga hari sebelumnya

BACA JUGA: Lagarde Pergi, Sarkozy Rombak Seluruh Kabinet

Dia berjanji akan membeber segala hal yang diketahuinya soal rezim Pol Pot yang berkuasa di Kamboja pada 1970-an tersebut.

"Saya memang tidak terlalu banyak tahu pemerintahan Pol Pot waktu itu
Tetapi, apapun yang saya ketahui pasti akan saya ungkapkan dalam sidang," ujar pria 79 tahun tersebut.

Sebelumnya, dia selalu bungkam perihal sepak terjang pemerintahan Pol Pot

BACA JUGA: Jembatan Lintas Laut Terpanjang Mulai Buka

Samphan yang ketika itu menjabat sebagai kepala dewan presidium tersebut berdalih tidak terlalu banyak dilibatkan dalam skenario Pol Pot.

"Penting bagi saya dan seluruh rakyat Kamboja untuk mengetahui seluruh detail kejadian pada 1975-1979 silam
Saya sudah sangat lama menantikan momen seperti ini," tuturnya di hadapan hakim dan para pengunjung sidang

BACA JUGA: Tentara Syria Serbu Perbatasan

Samphan juga berjanji akan berkata jujur soal rangkaian kejadian yang diketahuinya terkait pembantaian keji yang dilakukan rezim Pol Pot dan seluruh kroninya.

Dalam dua buku soal genosida Kamboja yang terbit pasca 1998, Samphan juga membantah keterlibatannyaBegitu juga dalam serangkaian wawancara dengan media sejak dia menyerahkan diri pada pemerintahan Perdana Menteri (PM) Hun Sen pada 1998Secara lisan maupun tertulis, dia menegaskan tidak bertanggung jawab terhadap kematian lebih dari 1,7 juta warga sipil Kamboja kala itu.

Samphan juga mengaku tak tahu-menahu soal rencana pembantaian masal tersebut saat masih menjabat sebagai kepala pemerintahan (perdana menteri)Karena itu, dia membantah seluruh tuduhan terhadap dirinyaSebagian besar korban tewas di tangan pasukan Pol PotSebagian lainnya kehilangan nyawa karena penyakit, kelelahan, dan kelaparan saat ditahan Khmer Merah.

Namun, para pakar dan rakyat Kamboja tidak percaya begitu saja pada pengakuan SamphanMeskipun dikenal sebagai figur pemimpin yang sopan dan ramah, dia diyakini terlibat dalam skenario keji Pol Pot"Khieu Samphan ikut meyakinkan para politisi rendahan untuk mengeksekusi para korban," kata seorang pejabat pengadilan, mengutip berkas dakwaan.

Selain Samphan, pengadilan khusus bentukan PBB itu juga menyidangkan tiga terdakwa Khmer Merah lainnyaYakni, Nuon Chea, 84; Ieng Sary, 85; dan Ieng Thirith, 79Dua terdakwa terakhir adalah pasangan suami istri yang kala itu menjabat sebagai menteri luar negeri dan menteri sosialSedangkan Chea adalah tangan kanan Pol Pot yang dijuluki "Kakak Nomor Dua"(hep/dwi/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berawal dari Teliti Gorila, hingga Diprediksi jadi Presiden


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler