jpnn.com - LOMBOK – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmanyo menyampaikan tentang sistem pertahanan rakyat semesta menjadi kekuatan bangsa Indonesia. Karena itu, Panglima TNI saat peringatan HUT TNI menyampaikan bahwa TNI hanya bisa kuat dan profesional apabila bersama-sama dengan rakyat, dan pimpinan rakyat adalah para ulama.
“Inilah yang harus sama-sama kita pelihara terus sehingga Soko Guru perjuangan kemerdekaan kita (Ulama, red) yang telah berjuang bersama-sama dan kemudian bisa memelihara kemerdekaan hingga saat ini, termasuk penumpasan G 30 S/PKI pada waktu itu adalah para Ulama yang paling depan,” ujar Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat menghadiri Haul Syeikh Abdul Qadir Jaelani di Pondok Pesantren Qamarul Huda Bagu, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (2/4).
BACA JUGA: Empat Kasus Korupsi Ini Bikin SBY Gusar
Lebih lanjut, Panglima TNI mengajak untuk tetap tetap waspada terhadap pengaruh-pengaruh negatif yang dapat memecah belah umat, munculnya aliran-aliran sesat, aksi terorisme dan radikalisme yang dapat merusak citra agama Islam.
Menurutnya, Pondok Pesantren mempunyai makna yang luar biasa untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
BACA JUGA: Panglima TNI: Pondok Pesantren Mampu Mencetak Pemimpin Bangsa
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI juga mengajak untuk bersama-sama mengembangkan komunikasi sesama sosial dengan selalu menebarkan salam, jalin silaturahim, persaudaraan, saling menasehati, berbuat kebajikan dan mencegah kemungkaran.
Panglima TNI juga mengharapkan kebersamaan dan berjuang bersama-sama untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Tanpa kebersamaan dengan Ulama, tidak mungkin saya bisa menjaga dan melaksanakan tugas tersebut,” katanya seperti siaran pers Puspen TNI.(fri/jpnn)
BACA JUGA: TNI Kembali Menemukan Ladang Ganja di Perbatasan RI-PNG, Milik Siapa?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akom Ingin DPR Punya Perpustakaan Wah, FPKS: Nanti Dulu
Redaktur : Tim Redaksi