jpnn.com - JEMBER--Aktivitas tambang pasir di Kecamatan Gumukmas, Jember, Jawa Timur semakin merajalela.
Meski sering diberitakan dan beberapa warga sering protes, pertambangan itu tidak pernah berhenti.
BACA JUGA: Petaka Pesugihan, Istri Mengancam Nikah dengan Pria Arab
Bahkan tumbuh beberapa lokasi baru areal pertambangan pasir galian merambah tanah warga.
Meski sering kali diprotes warga yang khawatir akan kerusakan lingkungan, namun aktifitas pertambangan seakan tidak pernah mati.
BACA JUGA: Hobi Nonton Film Dewasa, Paksa Pelajar Bercinta di Toilet
Beberapa petinggi pemerintahan seperti Camat Gumukmas, dan Ketua DPRD Jember, bahkan sudah melarang aktivitas tambang pasir illegal.
Meski dilakukan di atas tanah milik rakyat, tapi tetap pengelolaannya tidak berizin dan dikhawatirkan merusak lingkungan.
BACA JUGA: Duh, Bu Guru Tega Sekali Sampai Meremas Payudara Siswi
Beberapa warga penolak aktivitas tambang bahkan geram dengan munculnya lokasi-lokasi baru di wilayah lain, seperti Desa Mayangan dan Kepanjen.
Sebulan terakhir ini muncul sekitar dua lokasi baru areal pertambangan illegal.
"Warga khawatir dengan kerusakan lingkungan yang timbul akibat aktivitas tersebut," ujar Abu Bakar salah satu warga.
Selain itu, warga mengeluhkan truk yang mengangkut pasir tersebut juga merusak hampir 60 persen akses jalan desa.
Warga menuntut agar aktivitas tersebut harus segera ditutup.
"Jika tidak warga akan menutup sendiri secara paksa demi keselamatan lingkungan," imbuhnya.
Menurutnya, pemerintah harusnya bertindak cepat memanggil pemilik lahan dan menertibkan aktivitas tersebut, agar kerusakan lingkungan yang terjadi di wilayah pesisir tidak bertambah parah. (mud/flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dor..Dor..Dor..Bocah SD pun Tumbang Kena Peluru Nyasar
Redaktur : Tim Redaksi