Paranoid, Kim Jong-un Angkat Adik jadi Anggota Politbiro

Senin, 09 Oktober 2017 – 17:21 WIB
Kim Yo Jong (kedua dari kiri) dan Kim Jong un berjalan-jalan di dampingi perwira militer Korut. Foto: KCNA

jpnn.com, PYONGYANG - Di tengah hubungan yang memanas dengan dunia internasional gara-gara program senjata nuklir serta uji coba misil balistik, Kim Jong-un mengumumkan perubahan di tubuh Politburo, dewan eksekutif partai yang memutuskan seluruh kebijakan Korea Utara.

Jong-un mengangkat adik perempuannya, Kim Yo-jong, sebagai salah satu anggota dewan yang dipimpinnya tersebut.

BACA JUGA: Korut Bakal Kembali Berulah Pertengahan Oktober

”Ini menunjukkan bahwa dia (Yo-jong) memiliki posisi penting. Tidak seperti yang selama ini diduga. Ini juga menunjukkan konsolidasi kekuatan keluarga Kim,” kata Michael Madden, salah seorang pakar Korut di Johns Hopkins University.

Sebagai bungsu di antara tujuh bersaudara, hampir jarang ada berita mengenai Yo-jong. Perempuan 30 tahun itu hanya pernah diketahui belajar di Swiss bersama Jong-un pada 1996–2000.

BACA JUGA: Warga Korut Diajarkan Mencintai Nuklir Sejak Dini

Pengangkatan Yo-jong diumumkan dalam sidang komite pusat Partai Pekerja pada Sabtu (7/10), tetapi baru dipublikasikan kantor berita Korut KCNA kemarin.

Banyak pengamat yang menilai Yo-jong diangkat sebagai petinggi partai karena bukan ancaman bagi kekuasaan Jong-un. Selama ini, Jong-un dikenal selalu mengeliminasi sosok-sosok yang dianggap bisa menghalangi jalannya meneruskan kepemimpinan di Korut.

BACA JUGA: Korut: Perang Tak Bisa Dihindarkan

Yang terakhir dan memicu perhatian dunia internasional adalah pembunuhan terhadap kakak beda ibu, Kim Jong-nam, di Malaysia Februari lalu.

Saat ini, sidang pembunuhan Jong-nam dengan dua tersangka, Siti Aisyah dari Indonesia dan Doan Thi Huon dari Vietnam, sedang berjalan. Meski ada dua tersangka, Jong-un diyakini berada di balik pembunuhan tersebut.

Dalam sidang itu pula, Jong-un menyatakan negaranya mengembangkan nuklir sebagai satu-satunya jalan untuk melindungi diri dari kemungkinan penjajahan oleh AS.

”Karena itu, kebijakan byungjin yang dilaksanakan Korut sudah tepat,” begitu sebagian isi pidato Jung-un.

Byungjin berarti kemajuan ekonomi harus selaras dengan kemajuan pengembangan senjata nuklir. Semakin maju ekonomi, semakin canggih senjata nuklirnya.

Berita tentang pidato Jong-un dirilis bersamaan dengan pernyataan Presiden AS Donald Trump. Yakni, hanya ada satu jalan untuk menghadapi Korut yang keras kepala mengembangkan senjata nuklir.

Presiden ke-45 AS itu tidak menjelaskan secara detail. Namun, banyak yang yakin bahwa yang dimaksud Trump adalah aksi militer. (reuters/CNN/guardian/hep/c6/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Korut Siapkan Ledakan Termonuklir Terbesar di Pasifik


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler