Parpol Belum Mampu Menyaring Calon Pemimpin

Senin, 17 April 2017 – 14:01 WIB
NasDem. Foto: dok jpnn

jpnn.com, MANADO - Banyak poin penting yang dihasilkan dialog terbuka Partai Nasional Demokrat (NasDem) terkait Pilkada Minahasa, pekan lalu. Dialog yang juga dihadiri Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Sulut Elman Saragi dan Koordinator Wilayah Sulawesi Virgie Baker itu bertemakan ‘Mencari Pemimpin Minahasa ke Depan’ dan dilaksanakan di Mercure Tateli Beach Resort.

Panelis yang dihadirkan memang berpengalaman di bidangnya. Sebut saja Dr Ferry Liando dari politik, Yance Suoth dari pengamat hukum, dan pengamat budaya Eric Mingkid.

BACA JUGA: Warga NU Hadapi Godaan, Jangan Kehilangan Arah

Ada yang menarik dari dialog ini. Yakni mengenai kemampuan partai politik merekrut calon. Disampaikan Liando, parpol bertanggung jawab dalam menyediakan pemimpin yang baik dan mewujudkan janji politiknya.

“Karena saat calon yang disediakan parpol menang dalam pilkada dialah yang akan mengawal ideologi parpol. Karena saat ini masih banyak parpol yang belum mampu menyaring calon pemimpin yang baik,” ucap akademisi Unsrat ini seperti dilansir Manado Post (Jawa Pos Group).

BACA JUGA: Putusan Muktamar Lirboyo: Warga NU Wajib Pilih Pemimpin Muslim

Di samping itu, negara perlu menyediakan regulasi yang ketat bagi setiap calon agar terpilihnya pemimpin yang berkualitas.

“Saat ini undang-undang Pilkada belum mampu menjawab itu. Sehingga sekarang banyak calon yang terpilih tapi kualitas terbatas. Juga untuk masyarakat perlu mempelajari track record dari calon yang maju. Sehingga dapat memilih pemimpin yang tepat,” bebernya.

BACA JUGA: Menimbang Dua Jalur Meraih Kursi Kepala Daerah

Sementara itu, Mingkid melalui pandangan budayanya mengatakan, sekarang Minahasa perlu pemimpin yang mampu mensejaterahkan rakyatnya.

“Mencari pemimpin tidak memandang siapa yang tua atau muda. Pemimpin dilihat dari bagaimana mampu mendengar seluruh aspirasi masyarakat,” katanya.

Lanjut Mingkid, masyarakat harus tahu menilai pemimpin pemenang dan mana yang pecundang.

“Yang pemenang adalah mereka yang mampu mempertanggungjawabkan harapan dari yang memilihnya. Untuk pemimpin pecundang adalah mereka yang saat terpilih malah menjadi koruptor,” tukasnya.

Sedangkan Suoth memaparkan pandangannya dalam mencari pemimpin. Menurutnya, pemimpin di Minahasa bisa dicari dari bermacam-macam orang. “Namun butuh penyaringan agar yang mencalonkan nanti benar-benar berkualitas,” katanya.

Suoth juga mengatakan, calon pemimpin nanti perlu memajukan Minahasa di berbagai aspek. “Misalnya ekonomi. Tondano merupakan pusat Minahasa sudah lama berdiri masih kalah dengan Tomohon yang merupakan daerah yang baru dimekarkan,” ungkapnya.

Di sisi lain, Virgie Baker mengungkapkan acara ini merupakan bagian dari semangat Partai NasDem menghasilkan pemimpin berkualitas.

“Karena kita harus saling terbuka agar mengetahui apa yang diinginkan masyarakat. Juga dalam mencari pemimpin, Partai NasDem mengutamakan kejujuran. Jangan untuk memenangkan Pilkada membodohi masyarakat,” katanya. Baker menambahkan, NasDem ketat dalam hal pembinaan kader.

“Kami mengadakan sekolah legislatif, juga sekolah kader dalam menjunjung Pancasila,” bebernya. Terlihat hadir dalam acara ini Ketua Panitia Janes Palilingan, Arianne Nangoy, Hj Fauzi Bakarin, dan dr Inggried Giroth MKes.(***)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Survei Indo Barometer: Lima Parpol di Bawah 1 Persen


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler