Parpol Islam Diserukan Islah

Kamis, 09 Juli 2009 – 10:55 WIB
JAKARTA –Pelaksanaan pilpres yang bergulir masih menyisakan persoalanWacana kecurangan melalui rekayasa Daftar Pemilih Tetap (DPT) masih terus bergulir

BACA JUGA: PDIP Siap Kembali Menjadi Oposisi

Kondisi ini tidak begitu menyenangkan bagi kelompok parpol Islam pendukung SBY-Boediono.’’Jelas saja, kami sangat tidak nyaman bila kemenangan ini nantinya dianggap karena ada pelanggaran-pelanggaran
Padahal, sifatnya masih sebatas dugaan,’’ kata Ketua DPP PPP Lukman Hakim Syaifuddin di Jakarta, kemarin (8/7).

Menurut dia, bila ada pihak-pihak yang masih tidak puas sebaiknya menempuh jalur dan mekanisme yang sudah diatur UU Pilpres

BACA JUGA: Mega-Pro Temukan Banyak Kecurangan

Segala pelanggaran administrasi dilaporkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU)
’’Kalau pelanggaran pidana ya laporkan ke aparat penegak hukum,’’ tegasnya.Presiden PKS Tifatul Sembiring juga meminta ukhuwwah dan persatuan umat kembali diperbaiki

BACA JUGA: SBY Presiden Quick Count

Segala dinamika dan kontraksi politik yang berkembang selama proses pilpres sebaiknya dipetik hikmah dan dijadikan pelajaran’’Fitnah-fitnah yang ditebar jangan sampai merusak aqidah dan akhlaqul karimah kita,’’ katanya.

Dia juga menyarankan agar ketiga pasangan calon segera berkumpul untuk selanjutnya mendukung pasangan yang menang’’Semua bersalaman dan saling memaafkan, simbol negeri ini memang rukun dan dewasa dalam berdemokrasi,’’ tuturnya.Ketua Umum DPP PBB MS Kaban juga meminta iklim fairness dalam pilpres terus dijagaPilpres, imbuh dia, tidak boleh dicederai dengan tuduhan adanya kecurangan yang sebenarnya tidak berdasar’’Semua harus menghormati dan menjaga komitmen menciptakan proses demokrasi yang damai,’’ ujar Menteri Kehutanan itu.

Menurut Kaban, menuduh kemenangan SBY –Boediono dalam satu putaran pilpres sebagai buah kecurangan merupakan sikap yang tidak tepatTuduhan itu, imbuh Kaban, merupakan ekspresi ketidaksiapan untuk menerima hasil pilpres.’’Kalau memang ada tuduhan pelanggaran, siapa yang melakukanIni tentunya harus dibuktikan secara hukum,’’ tegasnya(pri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masih Ogah Bicara Kabinet


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler