JAKARTA - Rencana sejumlah parpol menaikkan ambang batas parliamentary threshold (PT) dari 2,5 persen sepertinya tidak akan menjadi perdebatan alot di kalangan partai politik (Parpol) yang tergabung dalam koalisi pendukung pemerintahan SBY-BoedionoTerlebih lagi, Sekretariat Gabungan (Sekgab) Parpol Koalisi akan memudahkan parpol-parpol anggotanya untuk menyamakan persepsi soal kenaikan angka PT.
Hal itu diungkapkan Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Taufik Kurniawan dalam perbincangan dengan wartawan di Jakarta, Rabu (2/6)
BACA JUGA: KPK Didesak Tetap Seret Hari Sabarno
"Setidaknya, kalau yang anggota Sekgab itu kan sering ketemuMenurut Taufik yang juga Wakil Ketua DPR itu, sebenarnya sama sekali tidak ada hubungan antara Sekgab dengan kenaikan angka PT
BACA JUGA: Kondisi Hasan Tiro Mulai Membaik
Taufik menegaskan bahwa Sekgab ditujukan untuk mengawal jalannya pemerintahan SBY“Kebersamaan kita selama ini akan memudahkan kita mencapai kata sepakat mengenai angka PT
BACA JUGA: DPR Izinkan Jogja Tetapkan Iuran Jamkesta
Saat ini memang masih ada perbedaan (di antara parpol koalisi) tentang angka kenaikan PTNamun hal itu akan bisa dihilangkan karena psikologisnya orang yang sering berkumpul akan lebih saling mengerti dan memahami persoalan masing-masing sehingga bisa tercapai titik temu,” sambung Taufik.Apakah dengan demikian Parpol Koalisi akan semakin mudah menggusur parpol kecil terutama Gerindra dan Hanura yang bersikap oposisi terhadap pemerintahan SBY" Taufik serta merta membantah hal ituDitegaskannya, tidak ada sama sekali niatan untuk menciutkan jumlah parpol dengan cara-cara yang tidak demokratis
Meski demikian Taufik mengatakan, PAN siap jika nantinya PT dinaikkan menjadi 5 persenAsumsinya, karena jika mengacu hasil Pemilu 2009 lalu PAN meraih angka di atas 6 persen"Artinya kita siap kalau dinaikkanTetapi kan tetap perlu ada pembahasan yang demokratis tanpa harus menzalimi suara rakyat," cetusnya.
Sementara Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, menyatakan, bisa saja parpol anggota koalisi dengan mudah mencapai kesepakatan kenaikan PTNamun demikian, bisa juga yang terjadi malah sebaliknya“Belum tentu kami di koalisi bisa satu bahasa karena kepentingan masing-masing berbeda,” ujar Priyo.
Lebih lanjut Priyo yang juga Ketua DPR itu mengakui, beberapa parpol koalisi seperti Golkar, Demokrat dan PKS memang mendukung kenaikan PT menjadi 5 persenPriyo juga menyebut PDIP setuju dengan angka kenaikan PT itu
Namun diakuinya pula, kenaikan PT hingga 5 persen memang akan berimbas pada partai-partai kecil"Tapi itu memang konsekuensi dari penguatan sistem presidensil,” tandasnya.
Sedangkan Wakil Sekjen PPP, M Romahurmuzy, menolak demi alasan konsolidasi demokrasi jumlah parpol dipaksa diperkecil melalui kenaikan PTAlasannya, hal itu justru bertentangan dengan prinsip demokrasi
Politisi yang akrab disapa dengan nama Romy itu menegaskan, kenaikan angka PT hingga 5 persen sama saja membuang suara pemilih yang partainya tidak lolos PT"Di Pemilu lalu, PT 2,5 saja suara terbuang melebihi 18 jutaJadi menaikkan angka PT hanya akan mendelegitimasikan asas keterwakilan di DPR," ulasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengusulan Darmin akan Dibahas di Setgab
Redaktur : Tim Redaksi