"Ya, kita dukung dan kawal
BACA JUGA: KLH Putuskan Undur Pengumuman Adipura
Setgab juga kita komunikasikanTerkait dengan adanya koordinasi dengan fraksi-fraksi di DPR soal pengajuan nama Darmin tersebut, menurut Achsanul, itu belum dilakukan
BACA JUGA: SBY Dinilai Tak Punya Komitmen Berantas Korupsi
Namun di Setgab sendiri katanya, sudah dikomunikasikan walaupun masih secara informalBACA JUGA: Perokok Usia 10-14 Dideteksi 400 Ribu Jiwa Lebih
Kita diskusi informal saja dengan kawan-kawan," katanya.Sementara itu, Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP) Romahurmuzy mengatakan, pihaknya menyambut baik pengajuan nama Darmin oleh PresidenHanya saja katanya, belum ada keputusan final untuk memberi dukungan dari fraksinyaLegislator yang akrab disapa Romi itu mengatakan, pada prinsipnya sosok Darmin sudah memenuhi tiga kriteria yang ditetapkan selaku Gubernur BI.
Kriteria itu, yang pertama kata Romi pula, adalah memiliki pengetahuan baik tentang moneter maupun fiskal, serta ditambah lagi dengan dukungan pengetahuan akademikKedua, mampu beradaptasi, karena sudah menjadi Deputi Gubernur Senior (DGS) BI, dengan suasana kerjanya"Tentu ini modal dasar untuk menjadi lebih kompak bersama dengan deputi lainnya," katanya.
Yang ketiga, urai Romi lagi, adalah meskipun tidak menjadi Gubernur BI, namun selaku DGS BI Darmin dinilai tidak memunculkan adanya gejolak yang berarti terhadap pasar keuangan dan bursaSementara hal lain yang melekat pada diri Darmin, kata Romi, adalah hubungannya dengan parlemen yang selama ini berjalan cukup baik.
"Modal karakter dan sifat yang melekat ini, lebih mudah mendapat dukunganTapi secara fraksi belum disampaikan, karena belum ada rapat fraksi," katanya.
Hanya saja, kata Romi pula, kelemahan yang dimiliki Darmin juga bisa terlihat, terutama saat ia menjabat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) tahun 2005Di mana saat itu Darmin menjadi orang yang ngotot memunculkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)Makanya, jika menjabat sebagai Gubernur BI, bisa saja Bapepam-LK akan dirubah menjadi OJK, meskipun beberapa negara yang membentuk OJK seperti Jerman telah mengeluh dan ingin kembali kepada bank sentralnya(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapal Ilegal Asing Disita, Nelayannya Dipulangkan
Redaktur : Tim Redaksi