jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar, Hajriyanto Y Thohari menyayangkan persoalan daftar pemilih tetap (DPT) sebagai salah satu titik lemah pemilihan umum hingga kini belum tuntas. Parahnya, banyak partai politik juga tak mempedulikannya.
"Salah satu titik lemah di pemilu kita adalah DPT, sayang sekali parpol hampir semuanya itu kurang memberikan perhatian serius terhadap DPS (daftar pemilih sementara) dan ditetapkan jadi DPT," kata Hajriyanto saat dihubungi, Jumat (18/10).
BACA JUGA: Hatta Percaya Azima Tak Salah Pilih Suami
Untiknya lagi, kata Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat itu, parpol-parpol baru mempersoalkan DPT ketika terjadi persoalan usai pemilu, terutama saat proses penghitungan suara hasil pemilu.
"Biasanya setelah pemilu selesai, proses penghitungan dan kemudian ribut, itu yang biasa terjadi. Persoalan DPT diangkat untuk instrumen keberatan, protes dan penolakan hasil pemilu," jelasnya.
BACA JUGA: ICW Yakin Densus Antikorupsi tak Akan Lemahkan KPK
Seharusnya, katanya, parpol melalui kesekjenan dan pemenangan pemilu membentuk tim untuk memantau perkembangan DPS yang akan dijadikan DPT. Namun perhatian luput.
"Memang DPS yang penting ini selalu di luar wilayah kepedulian parpol menjelang pemilu, itu tebal dan terlalu rinci. Volume raksasa yang mesti dilihat satu-satu, kalau gak tim yang mengurus DPT, tidak mungkin dibantu," tandasnya.(Fat/jpnn)
BACA JUGA: Anas Tagih Janji SBY Ungkap Bunda Putri
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat Minta Pertemuan SBY-Amien Tak Dipolitisasi
Redaktur : Tim Redaksi