Partai - Partai Koreksi Target Kursi Setelah Pemilu

Sabtu, 20 April 2019 – 22:51 WIB
Bendera Parpol. Ilustrasi Foto: Puji Hartono/dok.JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Konstelasi partai di DPRD Surabaya periode 2019-2024 kali ini dipastikan berubah. Hasil real count sementara DPC PDIP Surabaya menunjukkan hal tersebut.

Sejumlah partai naik dan sejumlah partai tersungkur. Banyak partai yang kemudian merevisi target perolehan kursi di legislatif Surabaya.

BACA JUGA: Ada Pelanggaran TPS di Madura, Bisa Pemungutan Suara Ulang

BACA JUGA : Persepi: Quick Count Bukan Hasil Akhir Pemilu

Ketua DPC Partai Nasdem Surabaya Sudarsono mengakui bahwa suara mereka untuk pemilihan DPRD Surabaya memang anjlok. Dia meyakini partai-partai yang lain juga begitu. Jadi, Nasdem tidak sendirian.

BACA JUGA: Banyak Warga Perantauan Salah Informasi soal A5 dan e-KTP

"Caleg-caleg sudah bekerja maksimal mulai dapil 1 sampai 5. Tiap dapil ada empat sampai lima petarung. Tapi, hasilnya tak signifikan," ungkap dia kemarin.

Target setiap dapil memperoleh dua kursi pun dirasa tidak bisa terwujud lagi. Maka, menurut Darsono, setidaknya di satu dapil ada satu kursi yang bisa diraih.

BACA JUGA: Suasana Tidak Kondusif, Dua TPS di Medan Lakukan Pemungutan Suara Ulang

BACA JUGA : Anak Buah Prabowo Akui Akurasi Quick Count

 

Penghitungan yang mereka lakukan sementara ini dirasa cukup. "Minimal bisa membentuk satu fraksilah nanti," ujar Darsono yang maju di DPRD provinsi dapil Surabaya.

Yang sekarang perlu dilakukan adalah mengawal agar suara-suara yang telah didapatkan di TPS itu tidak tiba-tiba hilang. Mereka sudah menyiapkan saksi di setiap PPS dan PPK untuk mengamankan suara tersebut.

Sebab, di beberapa kecamatan ada rekapitulasi yang dilakukan oleh lebih dari satu kelompok penghitungan. Maka, saksi PPS saat penghitungan di PPK berperan penting untuk mengawal suara.

"Saya harus siap betul di PPK. Karena ada jelangkung mangan suara yang harus diwaspadai," ungkap dia.

BACA JUGA : Bos SMRC: Quick Count Legal dan Bantu Kontrol Pemilu supaya Demokratis

Sementara itu, Ketua DPC PPP Surabaya Buchori Imron menuturkan bahwa dirinya belum mau mengomentari hasil penghitungan partai lain. Saksi-saksi di dapil 2 tempatnya nyaleg pun sedang menyelesaikan rekapitulasi suara.

"Kalau suara saya, amanlah. Kalau saya sendiri, masih 7 ribuan suaranya," ujar Buchori.

Ketua Badan Saksi Nasional DPC PDI Perjuangan Surabaya Sukadar menuturkan bahwa pihaknya terus mengamankan suara partai dengan cara menjaga penghitungan di PPK.

Saksi-saksi yang sudah dikerahkan mencapai 16 ribu orang pada pemilu 17 April lalu.

"Kami siapkan saksi ini sejak Januari lalu. Sudah lama sekali dan mereka punya pengetahuan yang mendalam terkait teknis-teknis," ujar Sukadar yang ditemui saat memantau kondisi penghitungan suara di PPK Sawahan.

"Rekapitulasi dari C-1 ke DAA atau tingkat kelurahan itu rawan. Begitu pula saat nanti naik ke DA atau kecamatan," jelas Sukadar.

Salah satu potensi yang perlu diwaspadai adalah pemanfaatan surat suara yang tidak sah atau yang tidak digunakan.

Jumlah surat suara tersebut bisa menjadi surat suara sah partai atau caleg tertentu.

Sementara itu, DPC PDI Perjuangan menargetkan adanya penambahan lima kursi dari sebelumnya 15 kursi. (jun/c6/ano/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aiptu Saifudin Meninggal Dunia Usai Kawal Kotak Suara


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler