PAS Tengahi Konflik Pemerintah dengan Warga Hindu Malaysia

Minggu, 26 Oktober 2008 – 00:55 WIB
PUTRAJAYA – “Pertikaian” antara Hindu Rights Action Force (Hindraf) dan pemerintah Malaysia mengundang simpati berbagai kalanganTak terkecuali Partai Islam Se-Malaysia (PAS)

BACA JUGA: Mahmoud Abbas siagakan 500 serdadu di Hebron

Bahkan, kemarin partai ini menunjukkan simpatinya tersebut dengan serius menawarkan diri menjadi penengah antara kedua kubu.

Tawaran untuk membantu mencari solusi tersebut ditawarkan dua petinggi PAS
Yakni, Wakil Ketua PAS Husam Musa dan Ketua Pemuda PAS Salahuddin Ayub

BACA JUGA: Stephen Hawking Pensiun Tahun Depan

Sebelum mengutarakan niat tersebut, keduanya telah bertemu dengan sekitar 40 orang pendukung Hindraf yang sejak pukul sembilan pagi kemarin telah menggelar aksi di depan kantor polisi Putrajaya.

Besar kemungkinan bahwa mereka, para demonstran Hindraf tersebut, adalah anggota keluarga dan teman-teman sepuluh anggota Hindraf yang kembali ditahan pada Kamis (23/10)
Kesepuluh orang tersebut diciduk aparat lantaran menggelar aksi ilegal di depan Kantor Perdana Menteri (PM) Abdullah Ahmad Badawi, Kamis petang sekitar pukul 15.30

BACA JUGA: Thai-Kamboja Sepakat Akhiri Berebut Candi Kuno



Dan melalui aksi kemarin pagi, para demonstran berniat menyerahkan sepucuk surat permohonan agar Badawi bersedia membebaskan lima orang anggota Hindraf yang ditahan di bawah Akta Keamanan Dalam Negeri (ISA) sebelum perayaan Deepavali yang jatuh pada Senin (27/10)Deepavali merupakan salah satu hari besar Agama Hindu

Karena tuntutan demonstran tidak terkabul, dua pemimpin PAS tersebut menghibur mereka dengan menraktir mereka makan dan minum di sebuah food courtKeduanya juga memberi mereka hadiah Deepavali sebesar MYR 5.000 (sekitar Rp 13,9 juta).

Bisa jadi, tawaran dua petinggi PAS tersebut dapat menjadi jalan tengah bagi Hindraf dan pemerintahSebab, kata Salahuddin, pemerintah enggan memberi kesempatan terbuka untuk berdialog dengan para pendukung Hindraf maupun PASItulah sebabnya, diperlukan mediator untuk menyelesaikan masalah tersebut

Selain itu, tambah Husam, yang menambah kegalauan kerabat dari sepuluh anggota Hindraf yang ditahan tadi adalah karena mereka tidak diijinkan menjenguk tahananTentang hal itu, pihak kepolisian berdalih bahwa tahanan hanya bisa menerima kunjungan pada hari kerjaKeluarga baru diijinkan mengunjungi mereka saat akhir pekan dan hari libur bila ada kepentingan mendesak.(NST/dia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Muslim Keturunan Maroko Jadi Walikota Wali Kota Rotterdam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler