jpnn.com, JAKARTA - Usia pasangan ini sudah uzur. Pak Kosim kini menginjak 66 tahun. Sementara pengantin wanita, Mardiati telah berusia 62 tahun. Mereka adalah pasangan tertua nikah massal PKB.
Mereka terlihat masih semangat saat nikah massal yang digelar DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Gedung Pegadaian, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (25/8).
BACA JUGA: PKB Tidak Akan Usung Ali-Putu Selly
Bahkan ketika Sekretaris Jenderal DPP PKB Abdul Kadir Karding menanyakan berapa anak yang diinginkan dari hasil pernikahan kali ini, Kosim menyatakan dua anak. Sementara Mardiyati memberi jawaban yang terdengar cukup logis, sambil tersenyum malu. "Sekuatnya saja pak," ucap Mardiyati.
Menurut Kosim yang dipanggil sang istri dengan panggilan sayang Engkos ini, mereka sebenarnya sudah menikah siri. Karena itu lewat "PKB Mantu" mereka ingin diakui oleh negara sebagai pasangan suami-istri. "Enggak punya uang buat ke KUA, cuma kerja serabutan," kata Kosim yang merupakan warga Kedoya, Kabunjeruk, Jakarta Barat ini.
BACA JUGA: Cak Imin: Media dan Bahasa Film Lebih Efektif Sosialisasikan Pancasila
Nikah massal PKB diikuti 143 pasangan. Dengan pasangan tertua berusia 66 tahun dan pasangan termuda berusia 20 tahun.
BACA JUGA: Lawan Terorisme, PKB Ajak UR Membentuk Tatanan dan Persekutuan Baru
Perempuan Bangsa telah memverifikasi, tak ada perkawinan dini di sini. Kegiatan menggunakan pakaian adat Betawqi. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bertindak sebagai pemberi nasihat perkawinan.
Sementara Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DKPP) Eko Putro Sandjojo bertindak sebagai wali pengantin pria dan Menaker Hanif Dhakiri sebagai wali pengantin wanita. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Geram Cak Imin Dihina, Garda Bangsa Bakal Lapor Polisi
Redaktur & Reporter : Ken Girsang