Pasar Mitra Tani Kementan Gratiskan Ongkir untuk Pembelian Pangan Online

Selasa, 20 April 2021 – 11:50 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo saat me-launching Pasar Mitra Tani/TTIC di Toko Daging Nusantara, Bekasi, Sabtu (11/4). Ilustrasi/Foto dok Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian melalui Pasar Mitra Tani (PMT) di seluruh  Indonesia mendorong penguatan ekosistem digital untuk memudahkan akses masyarakat terhadap bahan pangan dengan harga terjangkau.

Terobosan itu dilakukan merespons pandemi Covid-19 yang berdampak pada penurunan aktivitas ekonomi secara fisik, termasuk pola belanja bahan pangan yang mulai beralih ke sistem online.

BACA JUGA: KTNA: Program Pupuk Bersubsidi, Bukan Hanya Tugas Kementan

Kepala BKP Kementan Agung Hendriadi mengharapkan sistem digital tersebut bisa berdampak pada stabilitas pasokan dan harga pangan.

"Digitalisasi menjadi bagian penting dari distribusi pangan, pandemi Covid-19 ini memberi cara berfikir baru sehingga saat ini minat pasar online meningkat. Saya yakin ini akan menjadi bagian penting dalam delivery pangan," kata Agung, Selasa (20/4).

BACA JUGA: Ibu Muda Bernama Dilla Tewas Overdosis, Oknum Polisi Ini Jadi Tersangka

Terpisah, Kepala Pusat Distribusi dan Akses Pangan Risfaheri mengatakan PMT bekerja sama dengan berbagai aplikasi online memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapat bahan pangan, termasuk saat Ramadan dan Idul fitri nanti.

"Dengan belanja di Pasar Mitra Tani secara online, kebutuhan pangan harian lebih terjangkau, apalagi ada fasilitas gratis ongkir bagi yang belanja di PMT di Bogor dan Jakarta melalui aplikasi Grab Mart," kata Risfaheri.

BACA JUGA: Polisi Tangkap Ivan Ramadhani yang Sembunyi di Rumah Mertuanya di Madiun

GPM online menjadi salah satu langkah aksi pengamanan pasokan dan harga pada momentum Ramadan dan Idulfitri 2021.

Tercatat dalam sebulan terakhir ini sudah dilakukan pasok149 GPM di 63 titik Jabodetabek dan lebih dari 50 GPM di provinsi.

"Di seluruh Indonesia kami bersama dinas pangan provinsi secara rutin melakukan GPM, terutama bagi komoditas seperti cabai rawit yang mengalami kenaikan cukup tinggi beberapa waktu lalu," kata Risfaheri. (cr3/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler