BACA JUGA: Tunda Pelaksanaan Pengetatan Impor Barang
Sebelumnya, penjualan rumah didominasi oleh rumah baru sebesar 80 persenBACA JUGA: ADB Cairkan Pinjaman USD 200 Juta untuk Indonesia
"Saat ini, penjualan rumah seken sudah fifty-fifty dengan rumah baru," kata Surya Rabu (17/12)Bergairahnya pasar rumah seken juga didukung oleh harganya yang sudah terkoreksi
BACA JUGA: Distribusi Tak Efisien Bebani Konsumen
Dia mengakui, sepanjang tahun ini banyak orang menjual rumah karena terdesak kebutuhanSelain itu, nilai rumah seken dinilai lebih tinggi karena harga bahan baku yang terus merangkak naik''Rumah seken umumnya dibeli oleh investor sehingga pasarnya lebih stabil dibanding rumah baru yang banyak dibeli oleh spekulan,'' timpalnyaMenurutnya, investor memiliki tujuan jangka panjang dalam membeli propertiSedangkan spekulan, membeli hanya untuk mencari keuntungan.
Dia menyebut, investasi properti masih menjadi salah satu pilihan utamaSelain relatif aman, harga properti juga selalu meningkatTak heran jika sektor properti tetap prospektif di tengah krisis"Orang enggan berinvestasi di pasar modal dan produk derivatifProperti menjadi alternatif investasi yang aman," ungkapnya.
Tahun ini, kata dia, Ray White selaku perusahaan broker properti mampu membukukan pertumbuhan penjualan cukup tinggi(ina/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Tak Operasi Pasar
Redaktur : Tim Redaksi