Pasca Gempa, Pangalengan Krisis Air Bersih

Minggu, 06 September 2009 – 20:40 WIB
BANDUNG - Terkait bencana gempa bumi yang menimpa wilayah Jawa Barat, Bupati Kabupaten Bandung H Obar Sobarna menerangkan bahwa Kecamatan Pangalengan mengalami kerusahan paling parah apabila dibandingkan dengan Kecamatan Kertasari dan Pasir JambuDi Pangalengan, Sobarna menyebutkan sebanyak 8.592 bangunan rumah tinggal mengalami rusak berat, 5.224 bangunan rusak sedang, serta 6.004 bangunan mengalami rusak ringan.

Gempa yang berkekuatan 7,3 skala richter yang berpusat pada jarak 142 kilometer dari Kabupaten Tasikmalaya itu, juga dilaporkan Sobarna telah mengakibatkan kerusakan terhadap 51 sarana pendidikan, 146 tempat ibadah, serta sebanyak 23 perkantoran.

"Sedangkan untuk korban jiwa yang meninggal dunia tercatat sebanyak 12 korban jiwa, ditambah 30 orang korban luka berat, 83 luka sedang dan 198 luka ringan," ungkapnya, ketika mendampingi Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu yang melakukan peninjauan lokasi gempa di Pangalengan, Bandung, Jawa Barat, Minggu (6/9).

Sorbana pun mengatakan, hingga saat ini tercatat ada beberapa pihak pribadi maupun instansi yang telah menyalurkan bantuan berupa makanan, obat-obatan, sandang dan lainnya, untuk para korban gempa

BACA JUGA: Akibat Gempa, Pabrik Susu Pangalengan Merugi

"Namun untuk stok masker, buah-buahan, susu bayi, keperluan wanita dan air, masih sangat minim," ujarnya.

Sang bupati pun menambahkan, jika kondisi tersebut tidak ada perubahan, maka dikhawatirkan akan mengakibatkan adanya wabah penyakit akibat tidak sterilnya lingkungan pengungsian korban gempa tersebut
Saat ini, lokasi pengungsian di Pangalengan sendiri tercatat dihuni oleh sekitar 2.600 jiwa

BACA JUGA: Makan Beling untuk Ganyang Malaysia

BACA JUGA: Sarjana Turun Desa Dimodali Rp350 Juta

(cha/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BPK Diminta Tak Main Mata


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler