PascaBom Surabaya, Tito Klaim Sudah Tangkap Ratusan Teroris

Senin, 16 Juli 2018 – 14:27 WIB
Jenderal Tito Karnavian. Foto: M. Fathra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku jajaran Detasemen Khusus 88 Antiteror terus bekerja keras usai serangan bom di Surabaya beberapa waktu lalu.

Bahkan, hingga hari ini Senin (16/7), sudah ada ratusan teroris yang ditangkap.

BACA JUGA: Kapori Sebut Tindakan AKBP M Yusuf sudah Keterlaluan

“Ini sudah ada 200-an (terduga teroris ditangkap) sejak bom Surabaya, 20 di antaranya diberikan tindakan tegas (tembak mati),” kata Tito di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Senin.

Dia menuturkan, penangkapan teroris yang baru-baru ini dilakukan seperti di Yogyakarta dan Indramayu, semuanya merupakan pengembangan dari bom di Surabaya.

BACA JUGA: Bom Surabaya Buka Gerbang Polisi Ungkap Jaringan Terorisme

"Pengembangan kasus bom Surabaya ada 194 (pelaku) plus kemarin tiga tertembak jadi 197. Kemudian di Indramayu ya itu sudah ditangkap lagi ada sembilan lanjutan dari dua orang yang mau menyerang Polres," tutur Tito.

Tito menjelaskan, tindakan tegas jajarannya merupakan salah satu cara untuk membuat para anggota kelompok teroris di Indonesia menjadi jera. Pasalnya, terduga teroris bukanlah pelaku kejahatan biasa, sehingga, penindakannya harus dengan cara yang luar biasa.

BACA JUGA: Giliran Jenderal Tito Didukung Jadi Cawapres Jokowi

"Kami berhadapan bukan dengan pelaku biasa, pelaku yang mereka siap mati. Oleh karena itu, jangan mengambil resiko. Kalau mereka mengancam petugas, menbahayakan masyarakat itu diatur PBB," papar Tito.

Sebelumnya diketahui, pascaledakan bom yang terjadi di Surabaya pada awal Mei 2018 lalu, sempat terjadi ledakan di Rumah Susun (Rusun) belakang Polsek Taman Sepanjang, Sidoarjo.

Kemudian aksi bom bunuh diri kembali terjadi di pintu masuk Mapolrestabes Surabaya.(mg1/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolres Dicopot Akibat Kantor Bersama Polisi RI & Tiongkok


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler