Pascapandemi Covid-19, Kue Iklan di Indonesia Menggiurkan dan Jadi Rebutan

Rabu, 16 November 2022 – 22:15 WIB
Pieter -Jan de Kroon, CEO Entravision Mediadonuts (tengah) dan Eka Khazna, Country Lead Entravision Mediadonuts Indonesia (kanan). Foto Mesya/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Indonesia menjadi pasar yang menggiurkan bagi perusahaan periklanan setelah masa pandemi ini karena didukung pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan cenderung lebih kuat dibandingkan dengan negara lainnya. 

Lembaga riset bisnis Statista pada Juni 2022 memproyeksikan belanja iklan digital di Indonesia mencapai total USD 2,28 miliar pada akhir tahun.

BACA JUGA: Hasil Survei: Separuh Pembeli E-Commerce Terinspirasi Belanja dari Iklan

Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi USD 2,55 miliar pada 2023, mewakili peningkatan hampir 12 persen dari tahun ke tahun. 

“Indonesia menjadi salah satu pasar yang mendorong pembelanjaan iklan marketing dan pertumbuhan di kawasan ini," kata Pieter-Jan de Kroon, CEO Entravision MediaDonuts, pada media gathering di Alila, Jakarta, Rabu (16/11).

BACA JUGA: Tolak Wacana Larangan Total Iklan Rokok, Asosiasi Periklanan Indonesia: Itu Tidak Adil

Advertiser Indonesia selalu terbuka untuk mempelajari platform periklanan baru sehingga lebih unggul dalam ranah kompetisi.

Hal tersebut turut berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan belanja iklan di tanah air.

BACA JUGA: Pemegang Hak Siar Liga 1 Bantah TGIPF Soal Akomodir Iklan Rokok

Melihat kondisi tersebut, perusahaan teknologi advertising Entravision MediaDonuts yang telah bekerja sama dengan perusahaan platform teknologi kelas dunia, yaitu Twitter, TikTok, Spotify, Criteo, dan platform lainnya di Asia-Pasifik, memandang optimistis bakal makin tumbuh dan melakukan ekspansi jalur cepat pada 2023.

"Kami terus melakukan pengembangan dan ekspansi yang kuat di Asia-Pasifik, ini makin dipercepat sejak diakuisisi  Entravision pada Juli 2021," tambahnya.

Kinerja kuartal ketiga perusahaan juga menggembirakan, terlepas dari kondisi ekonomi yang menantang karena adanya perang di Ukraina dan Rusia. 

“Q3 telah menjadi kuartal yang sangat baik yang diakhiri dengan pencapaian pertumbuhan tahun-ke-tahun (yoy / year on year) yang fenomenal, dan Indonesia memainkan peran penting dalam kisah pertumbuhan ini,” paparnya.

Selama ini, Entravision MediaDonuts dibangun di atas tiga pilar utama, yakni media sosial, media ritel, dan performance marketing.

Media sosial menjadi media yang paling banyak dihabiskan pengguna secara online dan karena itu juga sebagian besar investasi dilakukan pengiklan. 

“Kami melihat permintaan yang kuat dari advertiser untuk melakukan online advertising baik melalui marketplace maupun langsung ke konsumen,” kata de Kroon. (esy/jpnn)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler