jpnn.com - Rumah sakit bisa menerapkan aturan mencuci tangan untuk dokter, perawat dan staf lainnya. Tetapi mereka tetap tidak bisa menghilangkan sumber penyebaran superbug yakni ada pada pasien.
Para peneliti di University of Michigan melakukan penelitian klinis pada pasien. Mereka diuji dan diketahui memiliki semacam kuman yang resistan terhadap obat di tangan mereka ketika mereka keluar dari rumah sakit dan melanjutkan fasilitas perawatan seperti rumah jompo, pusat rehabilitasi atau hospice.
BACA JUGA: 4 Penyebab Anda Lelah Sepanjang Hari
Temuan yang diterbitkan dalam Journal of the American Medical Association JAMA Internal Medicine, mengonfirmasi perdebatan para ahli kesehatan selama bertahun-tahun yakni pasien adalah sumber utama penyebaran infeksi superbug.
Sekitar 2 juta orang sakit setiap tahun dengan infeksi resisten antibiotik di AS dan sekitar 23.000 meninggal.
BACA JUGA: Baca Nih 5 Alasan Wanita Tak Kunjung Hamil
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan satu dari 25 pasien rumah sakit AS telah menemukan adanya infeksi sementara di rumah sakit.
“Kami mengusap telapak tangan, jari dan sekitar kuku tangan pasien," kata peneliti, Dr. Lona Mody, seperti dilansir laman NBC, Minggu (10/4).
BACA JUGA: Cegah Parkinson: Berbahagialah!
Tes dilakukan ketika pasien dirawat, dua minggu kemudian dan kemudian sebulan sekali selama enam bulan ke depan.
Mereka diuji untuk sejumlah bug, termasuk methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA), vancomycin-resistant Enterococcus (VRE) dan resistant gram-negative bacilli.
Lebih dari 24 persen pasien memiliki setidaknya satu kuman ini di tangan mereka ketika mereka keluar dari rumah sakit.
Selama tindak lanjut, 34,2 persen dari tangan pasien (122 dari 357) dijajah dengan organisme multi-resistan terhadap obat. Dua pertiga masih memiliki kuman di tangan mereka ketika mereka keluar dari pusat rehabilitasi atau panti jompo.(fny/fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini 8 Alasan Kamu Penyebab Kamu Susah Gemuk
Redaktur : Tim Redaksi