JAKARTA -- Setelah hampir dua bulan menunggu untuk mendapatkan kamar perawatan, terhitung sejak 12 Agustus 2010 Arjuna Trisakti Manurung (1,3) sudah dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta PusatBelum ada kepastian kapan bocah yang memiliki kelainan pada wajah, atau didiagnosa sebagai pasien Fascial Cleft Anenchepali itu, bakal dioperasi
BACA JUGA: Heboh, Batu Ajaib Penyembuh asal Kalteng
Menurut salah seorang petugas RSCM yang berada di ruang tempat Arjuna dirawat, saat ini masih pada tahap pemeriksaan-pemeriksaan awal"Pada saatnya akan dioperasi
BACA JUGA: Di Bandung Daging Sapi Tembus Rp 90 ribu/kg
Sekarang masih pemeriksaan awal," ujar seorang petugas yang enggan disebutkan namanya, kepada JPNN yang Senin (23/8) siang mengunjungi Arjuna di ruang BCH, RSCMBACA JUGA: Perkantoran Bupati Disesaki Ternak
Semuanya juga antre untuk dioperasiAndi Manurung (28), ayah Arjuna, cerita, pada saat pertama kali mendaftar sebagai pasien, ada empat dokter yang secara bersamaan melakukan pemeriksaan terhadap kondisi anaknyaKesimpulannya, tidak semua kelainan di wajah bocah itu bisa dioperasi"Kata dokter, untuk pertama kalinya nanti yang akan dioperasi hidungnya duluKata dokter, yang penting nafasnya dulu," kata Andi, yang terus menimang dan menciumi bocah yang nafasnya terdengar serak ituUntuk mata sebelah, lanjut Andi, tidak bisa diatasiMenurut dokter, masih kata Andi, berdasarkan hasil USG, tidak ada bola mata ArjunaSedang penyebab mengapa gigi Arjuna tak bisa tumbuh, karena akar gigi tak tumbuh dalam rahang yang bentuknya tidak normal.
JPNN sebenarnya bermaksud mendatangi kontrakan Andi Manurung di Jalan Kramat Sentiong, Jakarta PusatNamun, begitu sudah bertemu, Andi yang menunggu JPNN di pinggir jalan, langsung mengajak ke RSCM"Bang, anak saya sudah di RSCMBaiknya kita ke sana saja Bang," ujarnyaDalam perjalanan ke RSCM, Andi cerita, selama ini dia bingung untuk bisa mencukupi kebutuhan makan sehari-hari, terutama untuk dia dan istrinya, RohaniUang kontrakan Rp400 ribu per bulan pun harus dia bayar, sedang dia tak tahu ke mana mencari uangUntuk biaya pengobatan Arjuna menggunakan Jamkes Pusat melalui surat rekomendasi Dinsos dan Dinkes Kabupaten Simalungun.
Ide liarnya munculPas 17 Agustus 2010, Andi minta izin pihak RSCM untuk mengajak keluar ArjunaTujuannya, di sekitar Monas, tak jauh jauh dari Istana yang saat itu gegap gempita upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI"Saya mengemis BangSaya ajak Arjuna," ujar pria bertubuh kurus itu. Dapat berapa? "Seratus delapan puluh ribu," ujarnyaUsai mengemis, Arjuna dikembalikan lagi ke RSCMSaat ditanya berapa kebutuhan per harinya, dia mengatakan, untuk makan dan transport rata-rata Rp30 ribu per hariWarga Serbelawan, Kecamatan Dolok, Batu Nangar, Kabupaten Simalungun itu mengaku, hari ini di kantongnya masih tersisa uang Rp25 ribu.
Sesampai di RSCM, JPNN melihat Arjuna sedang digendong ibunya, jalan-jalan di kamar perawatan, yang bentuknya sekat-sekat, antar pasien satu dengan lainnya bisa saling melihat dan menyapaBegitu tiba, Andi langsung menimang anaknya, diciumi, diajak gurauArjuna sendiri tampak senyum-senyum, meski tak seperti senyumnya bocah normalAda ketabahan pada raut muka Andi dan istrinya
Untuk membantu Andi, JPNN menghubungi Bupati Simalungun, Zulkarnain DamanikBegitu hubungan by phone nyambung, JPNN menceritakan kondisi Andi, yang sempat mengemis"Saya terharu, saya sedihSaya bantu sepuluh juta," begitu suara Zulkarnain Damanik, Bupati SimalungunJPNN langsung menyodorkan hanphone ke Andi, agar bicara langsung dengan pemimpinnya ituTak tahu apa yang dibicarakan, yang jelas Andi hanya mengangguk-ngangguk dan hanya mengatakan 'iya Pak Bupati, iya Pak Bupati.'
Lantas kepada JPNN, Zulkarnain Damanik minta mengirimkan nomor rekening, karena Andi tak punya nomor rekeningTak berselang lama, SMS dari Zulkarnain masuk"Saya sudah kirim Rp11 juta," begitu kalimat di layanan pesan singkatRupanya, bukan Rp10 juta yang dia kirim, tapi malah naik menjadi Rp11 jutaRencananya, JPNN akan menyerahkan uang bantuan dari Zulkarnain itu kepada Andi pada Selasa (24/8), karena Senin (23/8) waktunya mepet sudah menjelang soreZulkarnain menyampaikan ucapan terimakasih kepada JPNN yang peduli kepada warga Simalungun yang sedang mendapatkan cobaan(sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tabung Gas 3 Kg Dilempar, 20 Rumah Hangus
Redaktur : Tim Redaksi