BACA JUGA: Disita, 8 Ayam Milik Anggota Brimob
Sebelumya dua pasien lainnya diperbolehkan pulang.Pasien meninggal sekitar pukul 06.00 WIB, Rabu (28/7)
BACA JUGA: Pemkab Ancam Siram Sarang Walet
Namun karena kondisinya tidak kunjung pulih, maka tim medis merujuk ke RSUP M Djamil Padang, dengan dugaan flu burung
BACA JUGA: Perceraian Di Sorong Terus Meningkat
Ruangan ini memang khusus diperuntukan untuk pasien yang datang dengan dugaan menderita flu burungHari pertama menjalani perawatan, Sabtu (24/7) tim medis langsung melakukan sejumlah pemeriksaanSeperti pemeriksaan darah, swab tenggorokan dan paru-paru
Untuk darah dan tenggorokan, pemeriksaan dilakukan di Balitbang Depkes RI, hingga saat ini tim medis RSUP M Djamil Padang masih menunggu hasil pemeriksaan tersebutSedangkan pemeriksaan paru-paru dilakukan di RSUP M Djamil Padang, hasil pemeriksaan menunjukan adanya gejala ke arah flu burung.
"Hasil ronsen paru, menunjukan adanya pneumonia di paru-paru YYMeski ini mengarah kepada gejala penyakit flu burung, namun hal tersebut tidak bisa dijadikan pedomanPanduan mengetahui hasil positif, tidaknya berdasarkan hasil PCR dari Balitbang Depkes RI," ujar Direktur Medis dan Keperawatan RSUP M Djamil Padang, Irayanti, saat jumpa pers, kemarin.
Sehingga penyelenggaraan jenazah YY, diberlakukan secara standar, bukan seperti pasien positif flu burungSeperti diketahui, jika seorang pasien dinyatakan positif, maka jenazah dibalut menggunakan plastik
Sementara itu ketika ditanya, mengapa YY ditetapkan sebagai suspect flu burung padahal tidak ada unggas yang mati di sekitarnya" Menurut Irayanti, hal tersebut tidak bisa jadi patokanBisa saja, di sekitar rumahnya tidak ada unggas mati mendadakTetapi di lingkungan kerjanya, siapa tahu ada unggas mati mendadakApalagi gejala yang ditunjukan YY, mirip dengan pasien suspect flu burung.
Tidak Ada Unggas Mati Mendadak
Sementara itu Rosmaniar, 53, ibu YY menyatakan, tidak menduga anaknya bakal suspect flu burungPasalnya, anak ke empat dari lima saudara tersebut awalnya hanya mengeluhkan nyeri sendi di kaki kirinya, kemudian tubuhnya meriang dan ia pun membawa ke puskesmas terdekatPuskesmas langsung merujuk ke RSUD Sawahlunto dan berakhir di RSUP M Djamil Padang.
"Saya dapat informasi, kalau flu burung itu akibat ayam mati mendadakTetapi di rumah kami tidak ada ayam mati mendadakKeempat ekor ayam saat ini masih hidup," ujarnya.
Meski demikian, Ros sehari-hari buruh penggali pasir di sungai bersama YY, pasrah dengan musibah iniIa hanya berharap, proses pemakaman putrinya berlangsung lancar yang rencananya akan dikebumikan sore kemarin di Silungkang Sawahlunto(nia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tuntut Kompensasi, Warga Duduki PT Medco
Redaktur : Tim Redaksi