jpnn.com, JAKARTA - Dalam rangka menjaga pasokan beberapa komoditas strategis selama Ramadan hingga Idul Fitri 1439 H, Kementerian Pertanian memastikan bahwa ketersediaan bahan pokok tersebut aman.
Untuk cabai, bawang merah, daging, telur serta minyak goreng, Kementan siapkan 20 persen lebih dari kebutuhan di hari biasa.
BACA JUGA: Kementan Anggap Impor Beras Tidak Logis
Hal ini disampaikan Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman penuh optimistis di Jakarta, Rabu (16/5).
Amran mengungkapkan ketersediaan cabai besar Mei dan Juni sekitar 104 hingga 106 ton tiap bulannya.
BACA JUGA: Kementan Gelar Pangan Murah di Seratus Titik Â
Sementara itu, kebutuhan masyarakat hanya sekitar 96-97 ton per bulan. Untuk cabai rawit merah, pada Mei dan Juni ketersediaannya sekitar 83-84 ton tiap bulan, dan kebutuhan hanya 75 -76 ton per bulan.
“Jadi cabai besar dan cabai rawit merah surplus,” tegas Amran
BACA JUGA: Stok Beras Aman, Kementan Pastikan Ramadan tanpa Gejolak
Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi menambahkan kunci kemampuan menjaga surplus ini yakni dengan membuka rahasia tersebut melalui pola tanam aneka cabai dan bawang merah sudah kita atur sedemikian rupa. Hasilnya, tidak akan ada kekurangan produksi saat puasa dan lebaran nanti.
“Kami juga terus memantau panenan dan harga di daerah. Laporan harga yang up to date dari beberapa sentra produksi selalu kami peroleh," jelas Suwandi.
Suwandi menekankan untuk memastikan upaya tersebut berjalan dengan baik, Kementan tidak tanggung-tanggung menggandeng para champion terkait.
Terkait hal ini, pada 15 Mei 2018 kemarin ada penandatanganan MoU antara champion cabai dan bawang merah dengan HKTI, KTNA, INKOPOL, Perusahaan Perdagangan Indonesia dan Alfamidi. Ini dilakukan langsung di depan Menteri Pertanian.
"MoU tersebut merupakan wujud nyata dukungan Kementerian Pertanian dalam menjaga stabilisasi harga dan pasokan,” ujarnya.
Dalam kesempatan emas ini, beberapa champion komoditas unggulan yang terlibat memberikan komentar positif.
Sukarman, champion cabai dari Kelompok Gisik Pranadi, Kulon Progo mengatakan pihaknya selalu memberikan perkembangan informasi harga. Saat ini, harga cabai merah keriting di Pasar Lelang Cabai Kulon Progo adalah Rp 14.500 pada tanggal 15 Mei 2018. Panen juga cukup banyak.
“Selain itu, kami juga mengatur bahwa pada bulan Agustus nanti akan ditanam aneka cabai seluas kurang lebih 300 ha. Ini dilakukan untuk persediaan stok natal dan tahun baru nanti. Perlu dicatat bahwa cabai dari Kulon Progo ini biasa kita distribusikan hingga ke Sumatera Selatan,” katanya.
Untuk kestabilan harga, giliran champion lain, Rosyad Sholeh, menjelaskan yakni harga di Pasar Lelang Cabai di Sleman stabil dan aman.
Cabai merah keriting Rp 17.000 dan cabai rawit merah Rp. 14.000 per kg.
“Dan ini adalah harga lelang untuk kualitas Grade A,” terang Rosyad, pria yang berasal dari Gapoktan Purwomandiri, Kabupaten Sleman.
Selain Rosyad, Yasmadi juga memberikan informasi tentang harga cabai. Champion asal Temanggung yang tergabung dalam Kelompok Tani Sidodadi mengungkapkan harga cabai di Temanggung hari ini jatuh.
“Hari ini harga hanya Rp 14.000 untuk cabai merah keriting dan Rp 13.000 untuk cabai rawit merah,” ungkapnya.
Sumarna, champion cabai asal Garut, juga menyampaikan hal serupa. Cabai merah keriting dan rawit merah di petani saat ini harganya sekitar Rp 14.000.
Setiap hari dia memasok Pasar Kramat Jati sekitar 4 hingga 5 ton untuk diecer di Jabodetabek. Dia juga sudah merambah masuk ke wilayah Sumatera Selatan.
“Tiap hari ada 3 truk kita berangkatkan. Ini setara dengan 10-12 ton aneka cabai,” paparnya.
Sementara itu, Sarwi Riyanto, champion cabai Blitar sekaligus Ketua Kelompok Jaya Mulya menuturkan bahwa setiap hari ada panen 100 ton aneka cabai.
Sebanyak 70 % di antaranya masuk ke Jabodetabek, dan sisanya untuk pasar lokal.
"Harga cukup stabil. Di tingkat petani hanya Rp 14.000 hingga Rp 15.000 untuk rawit merah. Biasanya harga rawit merah ini paling fluktuatif," ujar dia.
Hal serupa turut disampaikan Yogiantoro, champion cabai asal Malang. Di Desa Ngatruh, Kecamatan Ngantang, saja ada 600 ha rawit merah yang siap panen di bulan puasa dan lebaran ini.
“Harga di petani sekitar Rp 17.000 untuk rawit merah,” tuturnya.
Beranjak ke Banyuwangi, Kridyanto, seorang champion cabai asal Banyuwangi, yang tergabung dalam kelompok Semang Lestari menyebutkan harga cabai merah keriting adalah sebesar Rp 15.000 di pasar lelang pada 15 Mei 2018.
“Terhitung hari ini juga memulai operasional pasar lelang cabai di Banyuwangi,” jelas.
Tunov Mondroatmojo, Ketua Champion Cabai Indonesia juga menyampaikan kabar serupa. Hari ini 16 Mei 2018, dengan difasilitasi oleh Bank Indonesia perwakilan Jawa Tengah dan Dinas Pertanian Propinsi Jawa Tengah, telah dilakukan pertemuan konsolidasi total 12 kabupaten yang merupakan sentra produksi aneka cabai di Jawa Tengah.
Pada pertemuan ini, dilakukan evaluasi progres pertanaman dalam rangka pengamanan pasokan dan harga.
Terkait Hari Besar Keagamaan Nasional, lanjutnya, khususnya Idul Adha. Kami akan melakukan pengaturan pola tanam off season. Ini merupakan bukti nyata dukungan kami terhadap Kementerian Pertanian untuk memastikan stabilisasi harga dan pasokan. Ini sekaligus tidak lanjut dari penandatanganan MoU kemarin.
“Seperti yang diinformasikan teman teman champion, mulai dari Jawa Barat sampai Jawa Timur, harga sangat stabil. Insya Allah, hal ini akan berlangsung sampai akhir tahun nanti," ungkap dia.
Beralih ke komoditas bawang merah, pasokan untuk puasa dan lebaran didapatkan dari sentra Brebes, Demak, Bima, Cirebon, Nganjuk, Probolinggo dan Solok.
Ketua Asosiasi Champion Bawang Merah Indonesia, yang juga merupakan Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), Juwari, memberikan jaminan bahwa pasokan bawang merah untuk bulan Ramadhan dan Idul Fitri sangat memadai. Saat ini, di tingkat petani harga berkisar Rp 20.000 per kg.
Untuk Ramadan, diperkirakan harga akan sedikit turun seiring dengan makin bertambahnya luas panen di sentra-sentra utama, khususnya Brebes dan sekitarnya.
Dari Brebes saja, untuk pasokan puasa dan lebaran nanti disuplai oleh lebih dari 3.000 hektar bawang merah.
“Ini belum dihitung suplai dari sentra lain seperti Bima yang luasannya lebih dari 1.500 ha, serta Demak yang cakupannya lebih dari 1.000 ha”, tutur Juwari dengan yakin.
“Kami telah membangun kesepakatan dengan berbagai pihak dalam rangka pengamanan pasokan untuk DKI Jakarta dan daerah-daerah lain,” tambahnya.
Senada dengan Juwari, petani sekaligus champion bawang merah dari Nganjuk, Akad, menyebutkan harga bawang merah untuk puasa dan lebaran dijamin stabil. Harga di tingkat petani berkisar Rp 15.000 sampai Rp 20.000 per kg.
Panen bulan Mei – Juni 2018 diperkirakan terjadi di lebih dari 1.000 ha lahan di Nganjuk.
“Karenanya, saya jamin harga dan pasokan bawang merah stabil dan aman,” tegasnya. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BPS: Sektor Pertanian Catat Hasil Positif Ekspor 2018
Redaktur & Reporter : Natalia