jpnn.com, JAKARTA - Direktur PT Cerindo Derian Sakmiwata menyatakan dengan penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) antara PT Cerindo dan PLN, maka pihaknya sudah memulai satu langkah besar dalam mempercepat target pembangunan smelter.
“Ini merupakan progres dan capaian besar bagi kami dalam membangun smelter. Kami tentu sangat mengapresiasi kerja sama ini. Sesuai komitmen kami untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional, kini kami bisa fokus mengejar target pembangunan smelter kami yang kini sedang berjalan," kata Derian, Rabu (25/7/2018).
BACA JUGA: Terjadi Setiap Tahun, Sampai Kapan Subsidi Listrik Bengkak?
Sebelumnya, para investor di daerah menyambut positif kebijakan PT PLN menjamin pasokan listrik untuk memenuhi kebutuhan industri dan bisnis pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) di Sulawesi.
Bersama PLN, para investor pun menandatangani transaksi listrik dalam acara 'Welcome to Celebes (Celebrate of Energize Sulawesi', Senin (23/7/2018) di Jakarta.
BACA JUGA: 3 Penyebab Subsidi Listrik Bengkak Jadi Rp 59,99 Triliun
PT PLN menandatangani perjanjian transaksi listrik dengan 13 investor yang berinvestasi di Sulawesi. Satu di antaranya PT Ceria Nugraha Indotama (Cerindo), perusahaan tambang yang kini tengah membangun smelter nikel di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Lebih lanjut, Derian menjelaskan pembangunan smelter PT Cerindo berlangsung dalam tiga tahap, yaitu pertama pembangunan 2 Line, tahap kedua 2 line dan tahap ketiga pembangunannya 4 line.
BACA JUGA: Rumah Sofyan Basir Digeledah, Ini Sikap Laskar PLN
PT Cerindo yang baru beroperasi di akhir tahun 2017, dengan wilayah IUP seluas 6.785 hektar sudah menyerap tenaga kerja sekitar 900 orang yang 70 persennya merupakan tenaga kerja lokal setempat.
“Dengan adanya jaminan listrik ini, kami berkeyakinan industri smelter kami akan cepat beroperasi sesuai target yang direncanakan,” tegasnya.
Sedangkan Direktur Bisnis Regional Sulawesi PLN Syamsul Huda mengatakan Smelter membutuhkan pasokan listrik dalam jumlah besar dan andal. “Karena itu, kami mengucapkan selamat kepada pelanggan-pelanggan industri yang melaksanakan penanda tanganan MoU, SPJBTL, dan Energize pada hari ini," ujar Syamsul.
Untuk menunjang hal itu, menurut Huda, PLN telah menambah daya listrik 739 MW dari pembangkit yang beroperasi melalui program pembangunan pembangkit 35.000 MW untuk pemenuhan listrik. Penambahan ini didukung oleh tambahan 1.460 MVA gardu induk dan 815 kms transmisi yang memperkuat sistem kelistrikan.
"Dengan progres pembangunan yang baik ini menjadikan Sulawesi memiliki cadangan daya yang sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan investasi di sektor industri termasuk industri smelter," tambah Huda.
Sementara General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar, Bambang Yusuf menambahkan, PT Ceria Nugraha Indotama (Cerindo) merupakan pelanggan Premium Platinum PLN terbesar di Indonesia bagian Timur dengan total daya sebesar 350 Juta VA yang disuplay dari tegangan tinggi sebesar 150.000 volt.
Dia menjelaskan, realisasi daya ini akan berlangsung dalam tiga tahapan. Untuk tahap awal yang direalisasikan sebesar 118 juta VA yang akan dimulai pada bulan Januari tahun 2020.
Tahap kedua pada bulan Juni 2020 sebesar 100 juta VA, tahap ketiga pada bulan Juni 2021 sebesar 150 juta VA.
Menurut Bambang, PT Cerindo ini akan menjadi prioritas mendapat jaminan kontinuitas pasokan listrik tanpa padam dan akan dapat kompensasi jika mengalami pemadaman di luar rencana.
"Ini langkah PT Cerindo menciptakan Indonesia Raya. PLN berkomitmen penuh untuk mendukung industri skala nasional yang dibangun oleh PT Ceria demi menunjang pertumbuhan ekonomi di daerah dan nasional,” imbuh Bambang.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Geledah Kantor PLN, Pak Sofyan Basir Bilang Begini
Redaktur : Tim Redaksi