Pasukan TNI di Kongo Siaga Satu

Konflik Bersenjata Terus Memanas

Selasa, 11 November 2008 – 10:35 WIB
Foto : REUTERS/Finbar O'Reilly
JAKARTA - Pasukan TNI yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB di Kongo dihadapkan pada situasi sulitPosisi mereka kini siaga satu karena kondisi di negara tepian Afrika itu sedang genting

BACA JUGA: Filipina Tolak Permohinan Suaka Thaksin

Kontingen Garuda XX-F yang diberangkatkan pada 15 Oktober lalu harus meningkatkan kewaspadaan
Sebab, situasi di wilayah timur Kongo, yakni Kota Goma, ibu kota Provinsi North Kivu, kurang kondusif.

Perwira Penerangan Konga XX-F/MONUC Kapten Inf Leo Sugandhi melalui surat elektroniknya kepada Jawa Pos kemarin mengatakan, sejak seminggu terakhir, situasi Goma mencekam

BACA JUGA: Kapal Selam Nuklir Rusia Celaka Akibat Overload

''Itu terjadi setelah pasukan pemberontak pimpinan Jenderal Laurent Nkunda menyerang dan menduduki wilayah Rutshuru yang merupakan pintu gerbang menuju Goma dari arah utara,'' jelasnya


Masyarakat Goma juga memprotes kehadiran pasukan PBB yang dianggap gagal memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat sipil

BACA JUGA: Sang Jenderal pun Trauma Perang Iraq

Pasukan pemerintah (FARDC) dibantu Mai-Mai (kelompok milisi lokal) berusaha merebut kembali wilayah Rutshuru dari tangan pemberontakNamun, hingga kini upaya tersebut masih belum berhasil

 Sekjen PBB Ban Ki-Moon telah meminta Dewan Keamanan PBB mempertimbangkan penambahan 3.000 pasukan penjaga perdamaian di KongoTambahan pasukan tersebut meliputi 2 batalyon infanteri, 2 kompi pasukan khusus, 18 helikopter, dan 2 pesawat HerkulesRencananya, pasukan tambahan tersebut ditempatkan di Goma guna mengamankan kota perdagangan dan bisnis di wilayah timur Kongo itu

Untuk mengantisipasi keadaan tidak aman itu, Kontingen Garuda XX-F yang berjumlah 175 orang tersebar di 3 wilayah berbeda (Dungu, Bunia, dan Beni) kini kembali memegang senjataPadahal, sebenarnya tugas mereka adalah memberikan bantuan teknis nontempurMisalnya, membangun jembatan atau membangun sanitasi air bersih''Kami mengadakan simulasi latihan terhadap kemungkinan terburuk yang dapat terjadi,'' kata Leo.

Di samping tugas utamanya memberikan bantuan zeni kepada MONUC (Misi PBB di Kongo), pasukan TNI tetap mengutamakan faktor keamanan dengan berpegang kepada MoU (memorandum of understanding), SOP (standard operating procedure), dan ROE (rule of engagement) yang telah ditetapkan PBB.

Saat ini, Kontingen Garuda XX-F pimpinan Mayor Czi Sugeng Haryadi Yogopranowo membuat Bandara Dungu, memperbaiki Bandara Mavivi di Beni, dan membuat lapangan tembak bagi FARDC (Tentara Nasional Kongo) di wilayah Nyaleke(rdl/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hu Cairkan Kebekuan dengan Amerika


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler