PAT Sukses, Kementan dan Pemkab Batola Memanen Padi Bersama

Sabtu, 26 Oktober 2024 – 16:33 WIB
Panen padi bersama di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Batola. Foto: source for JPNN

jpnn.com - BATOLA - Kementerian Pertanian meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian melalui program Perluasan Areal Tanam (PAT) dengan tiga aksi strategisnya, yaitu optamisasi lahan (oplah) rawa, pompanisasi dan tumpang sisip (tusip) padi gogo.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa untuk mengantisipasi peningkatan produksi padi dan jagung, dapat dilakukan dengan luas tambah tanam pada luas lahan baru sawah yang eksisting, gerakan pompanisasi, optimasi lahan rawa dan tusip padi gogo.

BACA JUGA: Kementan: Capaian Perluasan Areal Tanam di Purworejo Melebihi Target

"Kami juga berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan sektor pertanian serta kesejahteraan petani di Indonesia,” ujar Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan program PAT ini untuk memenuhi kebutuhan pangan yang ke depannya akan makin meningkat.

BACA JUGA: Kementan Dorong Petani di Banjar Menyukseskan Perluasan Areal Tanam

"PAT ini difokuskan karena kebutuhan ke depan akan sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan pangan yang tersedia. Selain itu kami berharap nantinya ada pemberdayaan KWT yang telah mampu berusaha agar dapat ditularkan ke sekitarnya,” ujar Santi.

Dia menambahkan bahwa peran penyuluhan dalam pengawalan PAT juga sangat krusial untuk memastikan bahwa teknik dan metode yang digunakan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, sehingga hasil yang dicapai dapat maksimal. Penyuluh pertanian diharapkan dapat memberikan bimbingan dan dukungan teknis yang diperlukan bagi petani di setiap kabupaten.

BACA JUGA: Tak Kenal Waktu Libur, Kepala BPPSDMP Temukan Solusi Perluasan Areal Tanam di Barito Kuala

Menindaklanjuti hal tersebut, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluhtan) Bustanul Arifin Caya bersama-sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel dan Dinas Pertanian Kabupaten Barito Kuala (Batola) melakukan panen padi bersama di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, beberapa waktu yang lalu.

Lokasi panen bersama berada di hamparan seluas 90 Ha dengan varietas yang ditanam petani adalah siam madu, dengan provitas mencapai 5.7 ton/Ha. Varietas tersebut merupakan varietas yang disukai oleh masyarakat lokal. Panen dilakukan menggunakan mekanisasi combine harvester.

Bustanul mengapresiasi hasil kerja petani, hingga bisa mencapai panen dengan hasil yang bagus. "Panen padi ini luar biasa, bisa dilihat hasil kerja petani, semoga harga beras juga bagus," katanya.

Untuk mendukung program Upaya Khusus Antisipasi Darurat Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, Bustanul berharap agar IP segera ditanami kembali selagi masih bisa tanam. Hal ini guna mencapai target PAT melalui oplah, pompanisasi dan tumpang sisip. Sebab kondisi perubahan iklim bisa menghambat pencapaian target produksi nasional.

“Jika caranya sama saja dengan tahun lalu (tidak ada upaya khusus), maka akan kekurangan pangan, penyuluh pertanian juga proaktif membantu petani di lapangan dalam mendapatkan pendampingan dan bantuan pemerintah yang menjadi hak petani seperti pupuk subsidi, benih dan asuransi pertanian,” tutur Bustanul.

Pada kesempatan yang sama Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian yang mewakili Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalsel, Amarullah mengatakan keunggulan dari varietas siam madu selain disukai masyarakat juga umur panen lebih cepat hanya 120 hari.

"Selain itu perlu upaya hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah hasil panen, sehingga kesejahteraan petani lebih baik. Kendalanya, perlu hilirisasi pascapanen, seperti penggunaan mesin penggilingan sedehana, agar keuntungan petani lebih besar,” kata Amarullah.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Batola, Murniati menyampaikan apresiasi yang luar biasa dan hal ini merupakan kebanggaan bagi bagi kami bersama petani bahwa panen kali ini dihadiri langsung oleh Kementan yang diwakili oleh Kapusluhtan.

Turut hadir pada kegiatan tersebut, Anggota DPRD Kab. Batola, Kepala BBPP Binuang, Kepala SMK-PPN Banjarbaru, BSIP Kalsel, BSIP Lahan Rawa, Camat, Babinsa, Kapolsek, Kepala Desa Kec. Jejangkit, petani, penyuluh pertanian, petugas Pengendali Organisme Pengendali Tumbuhan (POPT) dan mahasiswa KKN dari Universitas Lambung Mangkurat. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler