PBB Dorong Perempuan Indonesia Terlibat jadi Agen Perdamaian

Sabtu, 07 Oktober 2017 – 06:15 WIB
Penanggung jawab program UN Women Indonesia Lili Puspasari, perwakilan pelaksana peringatan Hari Perdamaian Internasional dari Wahid Foundation Khairul Anam, menggelar jumpa pers di Sumenep, Jumat (6/10). Foto: Ken/JPNN.com

jpnn.com, SUMENEP - Keterlibatan perempuan dalam menyusun pakta perdamaian di daerah-daerah konflik mampu membawa suasana damai terpelihara hingga 15 tahun. Namun sayangnya dari 1990 hingga 2010 diketahui hanya 11 persen keterlibatan perempuan dalam menyusun pakta perdamaian maupun aturan-aturan terkait persoalan gender di dunia.

“Ini paradoks, ketika terlibat pada penyusunan pakta perdamaian bisa lebih panjang, tapi dalam penyusunan persoalan gender sangat sedikit keterlibatan perempuan," ujar Penanggung jawab program UN Women Indonesia Lili Puspasari saat konferensi pers, kemarin.

BACA JUGA: Semakin Berat, Ini Sanksi Terbaru PBB untuk Korut

Pelaksanaan peringatan peringatan Hari Perdamaian Internasional tahun ini dipusatkan di Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, Jawa Timur, Minggu (8/10).

Menurut Lili, kurangnya keterlibatan perempuan didasari sejumlah hal. Antara lain, uang yang diciptakan terlalu sedikit. Selain itu perempuan belum punya kemampuan untuk mengambil peluang yang ada dalam penyusunan sejumlah kebijakan terkait masalah gender.

BACA JUGA: AS Batal Usulkan Pembekuan Harta Kim Jong Un, Takut Ya?

Karena itu, UN Women yang merupakan badan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk kesetaraan gender dan perdamaian perempuan, terus berupaya mendukung perempuan bisa berkontribusi aktif di semua lini kehidupan. Di antaranya mendorong perempuan dapat menjadi agen perdamaian.

"UN Women bersama Wahid Foundation menjalin kerja sama melalui program 'Perempuan Berdaya, Komunitas Damai' dengan dukungan dari Pemerintah Jepang untuk meningkatkan kepemimpinan dan pemberdayaan perempuan guna memperkuat ketahanan di level komunitas," ucap Lili.

BACA JUGA: Komisi HAM PBB Sudah Geregetan pada Aksi Militer Myanmar

Lili optimistis ketika peran perempuan diperkuat, maka perubahan luar biasa dapat dicapai di tanah air. Apalagi saat ini jumlah antara perempuan dan laki-laki di Indonesia hampir sama.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Krisis Kemanusiaan di Yaman, Arab Saudi Dalangnya


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler