TOKYO - Pemantau nuklir Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mengimbau kepada pemerintah Jepang untuk memperluas zona evakuasi di sekitar PLTN Daiichi, FukushimaSaat ini zona aman nuklir ditetapkan pada radius 20 kilometer di sekitar PLTN
BACA JUGA: Inggris Bantah Beri Suaka Menlu Libya
Namun PBB menyatakan radius aman harus diperluas menjadi 40 kilometer.Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menemukan data baru yang mengkhawatirkan tentang radius paparan radiasi di sekitar PLTN
Bandan pengawas nuklir internasional tersebut, Rabu (30/3) di Jenewa menyatakan, mendeteksi sekitar dua juta becquerels (Bq) zat radiaktif per meter persegi pada sejumlah sampel tanah yang diambil dari Desa Iitate, sekitar 40 kilometer barat laut reaktor nomor 1 Fukushima
BACA JUGA: Presiden Myanmar Dilantik
Angka tersebut dua kali lipat dari batas aman yang ditentukan IAEA sebagai syarat untuk mengevakuasi penduduk setempat.Dengan data tersebut, IAEA scara resmi mengimbau kepada pemerintah untuk merevisi radius aman nuklir yang saat ini berlaku, yakno 20-30 kilometer
"Kandungan (radioaktif) tertinggi ditemukan di semuah area yang relatif kecil dan barat laut PLTN Fukushima dan hasil perhitungan pertama tersebut menunjukkan bahwa perluasan zona evakuasi harus segera diperluas hingga ke Desa Iitate," terang pejabat senior IAEA Denis Flory.
Menteri Sekretaris Kabinet Yukio Edano menyatakan pemerintah kemungkinan akan mematuhi imbuan IAEA jika peningkatan paparan radiasi terus berlanjut
BACA JUGA: 15 Orang Terkubur Akibat Longsor
"Jika seseorang terkena radiasi dengan tingkat yang dilansir oleh kriteria IAEA dalam waktu yang lama, kemungkina besar akan mempengaruhi kesehatannyaPasalnya, zat radioaktif bisa berkembang di dalam tubuh," terangnya"Jika itu benar, kami perlu mengevakuasi penduduk dari wilayah tersebut,"tandasnyaNamun untuk saat ini, lanjut Edano, pemerintah akan melakukan pengawasan tingkat radioaktif di tanah dan udara secara detil di Desa Iitate, dimana masih ada sekitar 100 orang penduduk yang tinggal di sana"Saya saat ini belum perlu untuk mepmperluas zona aman di sekitar PLTN," tukasnya.
Edano terkesan ingin meredakan seruan tanda bahaya yang dilansir IAEA, yang mendeteksi meningkatnya kandungan radioaktif di perairan laut dekat PLTN.
Badan Pengawas Keamanan Nuklir dan Industrial Jepang menyatakan, level radioaktif iodine-131 dalam air laut dekat PLTN telah mencapai 4.385 kali batas maksimal yang diperbolehkanAngka tersebut adalah yang tertinggi sejak krisis nuklir terjadi pasca bencana gempa bumi dan tsunami Jepang, 11 Maret lalu.
Kanduangan materi radioaktif tinggi lainnya juga terdeteksi, termasuk cesium-134 pada 783.7 kali batas maksimla yang diperbolehkanSelain itu kandungan cesium-137 pada 527.4 kali dari batas aman
Sementara paparan radioaktif melalui udara mulai ditemukan di sejumlah negara tetangga JepangKemarin (31/3) pemerintah Taiwan menyatakan telah mendeteksi kandungan radioaktif sangat rendah yang diyakini dari PLTN Jepang.
Menurut Dewan Energi Atom Taiwan radioaktif iodine-131 terdeteksi di udara di wilayah utara dan selatan negara pulau tersebutNamun kadarnya masih di bawah batas maksimal
Temuan serupa juga terjadi di TiongkokKandungan radioaktif asangat rendah ditemukan menyebar di hampir seluruh provinsi TiongkokNamun Kementerian Perlindungan Lingkungan Hidup menegaskan jumlah tersebut masih sangat jauh dari bisa mempengaruhi kesehatan manusia(cak)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aisha Kadhafi, Claudia Schiffer dari Libya
Redaktur : Tim Redaksi