PBNU Kecewa Jokowi Tak Tunjuk Asad Said Ali jadi Kepala BIN

Minggu, 14 Juni 2015 – 05:06 WIB
Pak Jokowi melambaikan tangan. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Adnan Anwar menyatakan warga NU dan kiai di Jawa Timur kecewa gara-gara Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menunjuk Wakil Ketua PBNU As’ad Said Ali yang sebelumnya Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), menjadi Kepala BIN.

"Usai Jokowi mengumumkan bukan Pak As’ad jadi KaBIN tapi Sutiyoso para kiai di Jawa Timur dan sejumlah daerah menyatakan rasa kecewa. Mereka mempertanyakan komitmen awal Jokowi saat pilpres," kata Adnan Anwar, Sabtu (12/6).

BACA JUGA: Tuding Sutiyoso Partisan, Khawatir BIN Diselewengkan

Dijelaskan Adnan, PBNU tidak menilai sosok Sutiyoso yang ditunjuk presiden. "Itu bukan urusan kami, tapi kami mempertanyakan komitmen Jokowi," tegasnya.

Selain dinilai mempunyai kapasitas dan berpengalaman dalam memimpin BIN, sosok As’ad Said Ali adalah yang mempunyai pengaruh besar di kalangan NU diharapkan mampu menjadi pemersatu komunitas santri dan abangan serta kelompok agama lain dalam rangka menjaga kedaulatan NKRI.

BACA JUGA: Tujuh PR Kapolda Tito Karnavian

"Awalnya, para kiai di daerah ragu dengan Jokowi. Namun Pak As’ad dan tokoh NU lainnya bisa meyakinkan kalau Jokowi bisa mengawal agenda kebangsaan dan keislaman lebih baik. Kami mengingat kembali hubungan yang baik antara NU dan PNI sebagai representasi dari komunitas besar santri dan abangan," ungkap Adnan.

Padahal lanjutnya, kontribusi NU cukup signifikan dalam memenangkan Jokowi dalam Pilpres 2015. "Dalam model presidential electoral semua bisa diukur. Kami bisa lihat dari berbagai laporan lembaga survei, bagaimana kontribusi suara NU," imbuh mantan peneliti LP3ES ini.

BACA JUGA: Menang Voting di Munas Peradi Lanjutan, Fauzie Yusuf Gantikan Otto Hasibuan

Keputusan Jokowi kali ini menjadi catatan tebal kalangan Nahdliyin terhadap Presiden Jokowi. "Koalisi strategis yang diomongkan ternyata hanya kamuflase. Presiden hanya mementingkan deal-deal kekuasaan daripada persoalan ideologi," ujarnya.

"Saat butuh, mereka datang ke NU. Setelah itu Jokowi kabur dari NU. Jadi, keputusan Presiden kali ini menjadi catatan besar NU," pungkasnya. (fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Musda Kubu Agung Bikin Golkar Makin Tegang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler