jpnn.com - JAKARTA- PB PBSI tak punya banyak waktu untuk mempersiapkan diri menghadapi Piala Thomas dan Uber 2014. Mereka hanya memiliki waktu empat bulan untuk terjun di kejuaraan yang digeber di New Delhi, 18-25 Mei mendatang.
Karena itu, PBSI mau tak mau harus melakukan persiapan semaksimal mungkin untuk menuai sukses di kejuaraan tersebut. Tugas PBSI semakin berat jika menilik prestasi Indonesia di dua ajang pembuka 2014.
BACA JUGA: Rosell Mundur, Referendum Jalan Terus
Para pebulutangkis Indonesia belum bisa membawa pulang tropi juara dari Korea Open Superseries dan Malaysia Open Superseries Premier 2014. Padahal, even itu dianggap sebagai salah satu tolok ukur kekuatan pebulutangkis dunia.
“Setelah kembali dari Malaysia Open, para pemain diukur kemampuannya untuk persiapan ke Piala Thomas dan Uber. Dalam dua minggu pertama di tahun ini sudah terlihat bagaimana kinerja pemain,” terang Ketum PBSI, Gita Wirjawan di laman resmi PBSI, Jumat (24/1).
Gita menambahkan, PBSI kini tengah mengukur kemampun fisik para atlet. Salah satunya ialah tentang VO2 Max. Selain itu, PBSI juga mesti pintar mengatur peak performance para atlet agar tak ngedrop di Piala Thomas dan Uber.
BACA JUGA: Palsukan Kontrak Neymar, Presiden Barcelona Mundur
“Kami harus atur supaya performa atlet memuncak di bulan Mei. Atlet tidak bisa berkinerja di puncak performa setiap minggu. Seperti diketahui, ajang ini adalah salah satu milestone PBSI di tahun 2014. Jadi kami akan mati-matian,” tegas Gita. (jos/jpnn)
BACA JUGA: Cedera Parah Ancam Peluang Falcao di Piala Dunia
BACA ARTIKEL LAINNYA... Chelsea Kalahkan Liverpool dalam Perburuan Salah
Redaktur : Tim Redaksi