JAKARTA - Wacana amandemen UUD 1945 yang bisa memungkinkan presiden dipilih lagi untuk ketiga kalinya, boleh jadi sudah meredaNamun seiring itu, belakangan muncul penilaian jika memang kader Demokrat belum muncul yang layak dicalonkan sebagai presiden pasca SBY, maka tidak ada salahnya juga jika pada 2014 mendatang cukup menjadi orang nomor dua atau calon wakil presiden saja
BACA JUGA: Uji Nyali Incar Kursi RI 1
Wacana ini diungkapkan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Akbar Tanjung belum lama ini.Dia mengatakan, sebenarnya bisa saja Partai Demokrat mendukung kader dari partai lain untuk menjadi calon presiden pada pemilu 2014 mendatang
“Kalau tidak ada figur di Demokrat kan bisa juga memberikan dukungan ke tokoh lain yang dianggap memiliki pandangan yang sama dengan visi dan misi yang diperjuangkan Demokrat
BACA JUGA: F-PD Akan Usulkan Pembentukan Panja Haji
Itu sebagaimana partai-partai lain mendukung pak SBY walaupun mereka bukan dari partai Demokrat kan,” kata mantan Ketua DPR ini usai mengikuti peluncuran Gerakan Zakat, Infaq, dan Sedekah Partai Golkar di Jakarta, kemarin.Namun meski demikian, Akbar tetap berpendapat kemungkinan tidak adanya kader partai yang sanggup menggantikan SBY di internal Demokrat itu, hanyalah kekhawatiran yang berlebihan
BACA JUGA: Usul Dana Infrastruktur Golkar Langsung Ditolak
Hanya masalah keberpihakan suara rakyat saja yang kemudian belum memberikan ruang bagi mereka untuk membuktikan.“Masak sih nggak ada pemimpin Indonesia yang bisa memimpin republic iniKemarin saja ada berapa pasang (capres-cawapres-red)Kalau Pak SBY tidak mencalonkan lagi karena tidak dimungkinkan oleh konstitusi nanti pasti ada yang lain-lain,” urainyaPenegasan SBY untuk tidak maju lagi dan tidak akan mengusulkan istri dan keluarganya untuk maju pada Pemilu 2014, memang seloroh seolah makin membuka peluang bagi capres dari partai anggota koalisi lainnya untuk berebut dukungan dari Partai Demokrat
Sebagai partai pemenang pemilu dan pemimpin koalisi, jika tidak memiliki capres tersendiri kekuatan politiknya tentu akan sangat menarik untuk diperebutkan.Lebih lagi menyusul rumor kesiapan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie untuk maju sebagai capres pada 2014 mendatang, kemarin, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa juga sudah dielus-elus untuk berkompetisi pada bursa yang sama.
Pada bagian lain terkait wacana amandemen Undang-Undang, sebagaimana juga tengah gencar didiskusikan di Senayan, Akbar mengaku melihatnya belum termasuk amandemen yang terkait dengan jabatan penetapan presidenYang dia baca justru amandemen yang terkait dengan materi kewenangan DPD dan beberapa diktum yang lain yang berkaitan dengan penguatan kelembagaan eksekutif dan legislatif secara lebih konprehensif.
“Kalau memang memiliki alasan-alasan yang kuat kita semua tentu berkepentingan agar penguatan kelembagaan negara itu agar eksekutif yang kuat tetapi juga legislatif yang kuatKita berkepentingan kelembagaan-kelembagaan yang kuat itu termasuk partai-partai politik di dalamnyaApa pengertian kelembagaan yang kuat artinya partai-partai itu memiliki fungsi yang maksimal dalam rangka melakukan pendidikan politik pada rakyat,” terangnya(did)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Bolos, RUU TPPU Tertunda
Redaktur : Tim Redaksi