"Selain atas permintaan 2/3 lebih DPC, Musyawarah Daerah Luar Biasa (musdalub) DPD Partai Demokrat Jawa Barar harus dipandang sebagai bagian dari usaha DPP untuk mengoptimalkan mesin partai agar bergerak lebih efektif, dalam rangka memenuhi target pemilu 2009," kata Sekretaris Litbang DPP PD Ir.HMulyadi, di Jakarta, (24/10).
Keputusan tersebut, lanjut Mulyadi, sama sekali tidak untuk mengecilkan pengorbanan dan perjuangan Adjeng selama ini
BACA JUGA: Realisasi Subsidi BBM Rp105,9 T
Oleh karena itu, demi kepentingan partai yang lebih komprehensif,sebaiknya Bu Adjeng mensupport kepengurusan DPD Jabar yang baru ini, baik dalam konteks kepentingan partai khususnya di Jabar maupun dalam konteks kepentingan Adjeng sebagai Caleg DPR-RI Nomor Urut 1 di dapil Jabar II."Saya yakin Bu Adjeng mencintai Partai Demokrat, oleh karena itu perlawanan melalui media masa adalah kontraproduktif, yang pada akhirnya dapat merugikan partai, maka sdh saatnya diakhiri," saran Mulyadi yang juga Caleg PD Dapil II Sumbar.
Tidak mungkin penggantian itu dimaksudkan sebagai upaya untuk membuat kontradiktif ditengah-tengah persiapan PD menghadapi pemilu legislatif dan pemilu presiden
Menurut Mulyadi, pengabdian yang selama ini diberikan oleh Raden Adjeng Ratna Suminar dalam membesarkan partai PD cukup memadai
BACA JUGA: Dua Pejabat Dephum HAM Jadi Tersangka
"Persoalan sekarang adalah tantangan kian beratDia juga menyarankan yang terbaik dilakukan Raden Adjeng Ratna Suminar adalah colling down dan ikut secara bersama memperkuat keberadaan kepengurusan yang ada dan menjauhi berbagai pernyataan yang kontradiktif.
Sementara itu, salah seorang pendiri Partai Demokrat, Hencky Luntungan menilai bahwa apa yang dilakukan Ketua Umum Hadi Utomo terhadap mengganti Ketua DPD PD Jawa Barat Raden Adjeng Ratna Suminar sudah benar dan sesuai dengan aturan main yang ada.
"Pergantian itu murni didasari atas permintaan-permintaan DPC PD di Jawa Barat kepada DPP untuk mengganti Adjeng
BACA JUGA: Agung Berharap, RUU Pilpres Tak Voting
Seharusnya Ajeng tidak perlu melakukan perlawanan dengan pernyataan-pernyataannya di media masa,” tegas Hencky.Menurut Hencky walaupun kemungkinan bahwa dalam AD/ART PD ada aturan-aturan mengenai pergantian kepemimpinan, namun seharusnya Ajeng juga mengerti bahwa ada hal-hal yang harus diputuskan walaupun prosedurnya melanggar AD/ARTPihak DPP pun tidak mungkin sembarangan menjantuhkan sanksi kepada dirinya jika tidak ada sesuatu yang salah.
Hencky menilai sosok Ajeng tidak bisa merangkul kaum perempuan di Jabar yang merupakan salah satu potensi pemilih"Dia harusnya sadar dan ikhlas menerima keputusan itu demi kepentingan yang lebih besar,” tegas Hencky(Fas/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejakgung Eksekusi Amrozi Cs Awal November
Redaktur : Tim Redaksi