PD Tak Mau Tersandera Kasus Century

Selasa, 06 Desember 2011 – 17:34 WIB

JAKARTA--Partai Demokrat tidak mau kasus mega skandal pemberian dana talangan (Bailout) Bank Century dijadikan alat politik yang seakan-akan menjadikan partai binaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, itu tersandera.

"Kita tidak mau Century jadi alat politik yang seakan dijadikan sandera bagi Partai Demokrat," kata Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) Partai Demokrat, Saan Mustofa, Selasa (6/12), kepada pers di Jakarta.

Saan juga menambahkan, kasus Century tidak ada kaitannya dengan Partai DemokratBahkan, kata Saan, empat kasus besar yang dimintakan kepada Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru memberantasnya, juga tidak merepotkan partai berlambang mercy itu.

Keempat kasus itu adalah dugaan penyuapan terkait pemilihan Deputi Gubernur Bank Indonesia Miranda Goeltom, semua dugaan yang terkait mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, kasus mega skandal Bank Century, serta kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Menurut dia, kasus-kasus besar yang harus dituntaskan KPK, itu banyak sekali

BACA JUGA: Atururi-Katjong Dituding Sebar Duit

Katanya, bukan  hanya empat kasus itu saja
"Mungkin ada yang lebih besar lagi dari Wisma Atlet," tegas Saan.

Makanya, kata dia, ke depan KPK diminta untuk bisa menentukan arah yang jelas

BACA JUGA: Demokrat Bantah Setgab Pecah

Misalnya, semua yang dilakukan KPK itu kalau merujuk Undang-undang sudah jelas
"Pertama pencegahan, kedua pengembalian aset negara," kata Saan.

Terkait terpilihnya Abraham Samad sebagai Ketua KPK yang bukan jagoannya Partai Demokrat, Saan menegaskan itu tidak masalah.Ia juga membantah bahwa terpilihnya Abraham Samad, karena terkait untuk pengamanan Badan Anggaran DPR RI

BACA JUGA: MK Ogah Urusi Masalah Internal KPU

"Tidak ada itu (kaitannya dengan pengamanan Banggar)Ini murni soal objektivitas saja," kata Saan menegaskan(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BPK Fokus, Kasus Century Terbongkar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler