jpnn.com - SURABAYA - Menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2013 hari ini (29/8), tim pemenangan Bambang D.H.-Said Abdullah terus mendorong agar pemilihan berlangsung fair. Salah satu yang paling dianggap meresahkan pasangan tersebut adalah politik uang (money politics).
Karena itu, tim pemenangan pasangan nomor urut 3 tersebut kemarin (28/8) mengumumkan sayembara menangkap pelaku money politics. "Pemilihan gubernur fair itu menjadi keharusan. Karena itu, sekaligus saya umumkan ke publik, siapa yang bisa menangkap pelaku money politics, ada hadiah Rp 2 juta," jelas Pramono Anung, ketua tim pemenangan Bambang-Said, kemarin.
BACA JUGA: Serang KarSa dengan SMS Blast Bagi-Bagi Pulsa
Pramono mengatakan, tentu para pelaku politik uang tersebut tak boleh dihakimi sendiri. Mereka harus digelandang ke kepolisian atau panitia pengawas pemilu (panwaslu).
Sebelumnya, saat kampanye akbar bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Pramono menegaskan untuk menjaga kampung para pemilih dari pelaku politik uang. Pria yang juga wakil ketua DPR tersebut menerangkan bahwa pihaknya sudah memerintah struktur partai untuk menjaga tempat pemungutan suara (TPS) dan kotak suara. "Jangan sampai hasil pemilu itu lalu berubah-ubah. Kami sangat tidak inginkan itu," tegasnya.
BACA JUGA: Selamat Mencoblos, Jawa Timur
Secara teknis, ketika pemilihan berlangsung, pihaknya juga meminta saksi terlibat mengawasi formulir C1 (rekapitulasi suara di tiap TPS). Formulir tersebut rawan diselewengkan karena tak dilengkapi stempel dari KPU.
Karena itu, Pramono memerintah saksi PDIP di tiap TPS untuk memberikan cap jempol di tiap formulir C1 tersebut. "Saya juga meminta memotret formulir C1 itu. Ini untuk jaga-jaga apabila terjadi sengketa pilkada," kata Pramono.
BACA JUGA: Logistik Pemilukada Jatim Sudah Beres Hingga TPS
Kemarin secara khusus Pramono memerintah jajarannya di bawah untuk memperbesar partisipasi pemilu. Caranya, mengajak saudara-saudara mereka mendatangi TPS. Pramono juga optimistis Bambang-Said bisa unggul dalam pilgub hari ini. Survei yang dilakukan internal PDIP menguatkan semangat mereka.
"Survei kami sangat meyakinkan. Bahkan, ada peningkatan pemilih yang luar biasa jumlahnya. Misalnya, kawasan tapal kuda, yang selama ini disebut bukan basis PDIP, ternyata menunjukkan hasil mengejutkan. Ada peningkatan hasil 300 persen," ungkapnya.
Pramono secara khusus juga meminta konsultan politik menahan diri dengan tidak membikin hasil survei yang mengarahkan pilihan publik. "Sebab, saya tahu para konsultan politik yang banyak muncul di media massa akhir-akhir ini tak valid. Hasil survei mereka tak terbukti di pilkada DKI dan Jawa Tengah. Tak usah saya sebut siapa konsultan politik itu. Tapi, publik sudah paham," cetusnya.
Tim pemenangan Bambang-Said kemarin juga menyatakan mengirimkan surat protes ke KPU Jatim. Sebab, advertorial bikinan penyelenggara pemilukada itu justru mengarah pada dukungan kepada salah seorang cagub.
"Sekarang mana ada advertorial tapi yang disebut nomor satu terus. Bahkan ditekankan lagi. Saya kira ini upaya yang disengaja," tukasnya. (git/c9/ib)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPP Partai Barnas Merasa Wewenangnya Dilangkahi KPU Taput
Redaktur : Tim Redaksi