PDIP Ajak Masyarakat Bumikan Pancasila

Minggu, 24 September 2017 – 11:30 WIB
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Foto: Boy Muhamad/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristyanto mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bergandeng tangan membumikan Pancasila.

Dia menegaskan, dengan membumikan Pancasila maka siapa pun atau kelompok mana pun yang mencoba mengganti ideologi dengan berbagai upaya akan bisa dihadapi. Pancasila pun akan semakin kuat dan kukuh.

BACA JUGA: Pesan Bang Ara: Radikalisme Bukan Solusi bagi Kesenjangan

Hal itu diungkap Hasto saat membuka Kursus Politik Pancasila: Jiwa dan Kepribadian Bangsa Indonesia" Angkatan II di kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (24/9).

"Yang kami harap dengan ikuti kursus ini bagaimana bergandeng tangan bumikan Pancasila yang merupakan benteng menghadapi apa pun karena digali dari kepribadian bangsa," ujar Hasto.

BACA JUGA: Ikut Kirab di Samosir, Hasto Ajak Warga Membumikan Pancasila

Dia menjelaskan, setiap lima tahun sekali partai merekomendasikan 17.832 lebih calon legislatif seluruh tingkatan. Setiap lima tahun pula, kata Hasto, PDI Perjuangan mencalonkan 34 pasangan calon gubernur-wakil gubernur, serta lebih 530 bupati, wali kota dan wakilnya.

"Bisa dibayangkan kalau partai tidak membuka diri dan kursus politik serta melakukan rekrutmen terhadap putra-putri terbaik bangsa yang punya potensi mengelola kekeuasaan negara," kata Hasto.

BACA JUGA: Nikmati Danau Toba, Sekjen PDIP Dorong Warga Peduli Estetika

Melihat tantangan besar itu, Hasto kemudian meminta izin kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Atas izin dan arahan Mega, maka digelarlah kursus politik ini. Angkatan I sudah digelar beberapa waktu lalu yang seluruh pesertanya adalah para jurnalis.

Bukan tanpa alasan jurnalis dipilih sebagai peserta. Hasto bercerita, dulu di era pembebasan Irian Barat, Presiden Soekarno alias Bung Karno sedang berada di Amerika Serikat. Lalu di Negeri Paman Sam, Bung Karno bertemu dengan wartawan. "Lalu Bung Karno mengatakan di dunia ini hanya ada dua yang bikin terang, yakni matahari dan insan pers," ujarnya.

Karena itu, Hasto menegaskan, pers sebagai pilar keempat demokrasi harus mampu mewartakan skenario politik dalam membangun peradaban berdasarkan Pancasila.

Dalam pemerintahan, ujar Hasto, Pancasila dijabarkan lewat desain politik dan kultur yang memungkinkan seluruh ekspresi kebudayaan yang ada di masyarakat masuk. "Kami juga menjabarkan Pancasila dalam ekonomi kerakyatan dan ekonomi berdikari," katanya.

Dalam kursus ini, Hasto mengajak untuk melihat bagaimana seluruh napas, pemikiran Bung Karno yang didasarkan atas rasa cinta tanah air yang berkobar-kobar. Menurut dia, menjadi tanggung jawab bersama-sama untuk terus melanjutkan apa yang sudah dilakukan para pendiri bangsa.

Dia menegaskan, yang harus diwujudkan adalah watak kekuasaan yang berpihak kepada kaum miskin, dan membebaskan serta menghancurkan belenggu penjajahan. Dia mengajak untuk menggelorakan semangat kesejahteraan untuk melawan kemiskinan. "Dengan cara politik kekuasaan membangun peradaban maka masyarakat adil dan makmur bisa diwujudkan," katanya.

Dalam pembukaan juga ditampilkan video yang berisikan puisi Bung Karno; Aku Melihat Indonesia.

Pemateri dalam kursus ini yakni Ketua Umum PDI Perjuangan yang juga Ketua Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Megawati Soekarnoputri, Wakil Sekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah, Deputi UKP-PIP Haryono, Bupati Badung, Bali, I Nyoma Giri Prasta dan Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bu Mega Bakal Dianugerahi Doktor HC Politik Pendidikan


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler