jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dan Partai Keadilan dan Persatuan sepakat bekerja sama dan menjaga benteng Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Kesepakatan itu terungkap saat kedua partai menggelar pertemuan di kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/10).
BACA JUGA: Saat Hasto dan Eriko Bergaya Betawi di Khitanan Massal PDIP, Lihat yang Terjadi
Dalam kunjungan itu PKP dipimpin langsung Ketua Umum PKP Mayjen TNI Mar (Purn) Yussuf Solichien, didampingi Waketum PKP Mayjen TNI (Purn) Aslizar Tanjung, Kabid Polhukam Irjen (Purn) Syahrul Mamma, Kabid OKK PKP R Dodi Suriadiradja, Kabid Kewilayahan Freddy Arronggear, Bendahara Umum Ellen Sukmawati, Wasekjen Dyah Puspita Sari, dan Wabendum Vita Apriliyana.
Adapun PDIP selaku tuan rumah dipimpin oleh Sekjen PDIP Hasto didampingi sejumlah Ketua DPP PDIP, yakni Ahmad Basarah, Djarot Saiful Hidayat, Nusyirwan Soedjono, Hamka Haq, dan Ribka Tijitaning, Eriko Sotarduga. Ada juga Wasekjen PDIP Sadarestuwati dan Kepala Sekretariat DPP Yoseph Aryo Adhi Dharmo.
BACA JUGA: Bela Menpora Amali, Politikus PDIP: Menteri Berprestasi malah Dimaki
"Pesan Ibu Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri bagaimana kami berjuang sama-sama untuk memastikan persatuan RI," jelas Hasto saat menerima delegasi PKP.
Hasto menjelaskan bahwa Megawati Soekarnoputri juga kerap berkomunikasi dengan Dewan Pembina PKP, yakni Tri Sutrisno dan Hendropriyono.
BACA JUGA: Keren! PKP Siap Membentangkan Karpet Merah Untuk Mantan Pegawai KPK
"Mereka merupakan sahabat baik Ibu Megawati," ungkapnya.
Politikus asal Yogyakarta itu menilai kerja sama dengan spirit gotong royong di antara seluruh partai politik harus dibangun.
"Rekam jejak PDIP ini berkaitan dengan PNI yang pada tahun 1973 terjadi fusi. Kalau PKP, kan, berkaitan dengan purnawirawan TNI yang bersama-sama kami lihat rekam jejaknya dalam menegakkan Pancasila," lanjut Hasto.
Sementara, Mayjen TNI Mar (Purn) Yussuf Solichien mengaku sangat gembira bisa hadir dan berdialog di kantor DPP PDIP tersebut.
“Ke depan (PKP dan PDIP) bisa berkolaborasi meningkatkan demokrasi tidak hanya demokrasi, tetapi demokrasi Pancasila, supaya cita-cita founding father bisa tercapai," kata Yussuf.
Mantan Komandan Denjaka itu mengatakan PKP dengan PDIP mempunyai komitmen yang kuat menjadi garda terdepan dan benteng Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
Selain itu, kedua partai juga punya misi menghadapi segala rongrongan ancaman disintegrasi bangsa, radikalisme, intoleransi, serta sifat-sifat yang diskriminatif.
"Termasuk kelompok-kelompok yang ingin mengubah Pancasila," urai Yussuf.
Usai dialog, kedua partai bertukar cendera mata.
Selanjutnya, Hasto mengajak delegasi PKP menyantap soto ayam dan nasi liwet Keprabon yang disajikan. (tan/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Boy
Reporter : Fathan Sinaga