jpnn.com - JAKARTA - PDI Perjuangan merasa disudutkan dengan kabar tentang perlunya kader-kader partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu memata-matai masjid demi menghalau kampanye hitam terhadap duet Joko Widodo-Jusuf Kalla yang akan berlaga di pemilu presiden (pilpres) 9 Juli nanti. Pasalnya, PDIP merasa tak perlu mengawasi tempat ibadah hanya untuk kepentingan politik.
Hal itu disampaikan Ketua Bidang Kerohanian DPP PDIP, Hamka Haq di Jakarta, Senin (2/6). Menurut dia, kabar yang menyebut PDIP mengerahkan kadernya untuk memata-matai masjid merupakan fitnah.
BACA JUGA: Kivlan Tegaskan Prabowo Bersih dari Kasus Penculikan 13 Aktivis
“Kita tidak pernah mengeluarkan instruksi agar memata-matai masjid. Secara logika juga sangat tidak mungkin PDI Perjuangan memata-matai masjid karena kami memang tidak memiliki aparat intel,” ujar Hamka dalam jumpa pers di kantor Bamusi di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.
Hamka yang memimpin organisasi sayap PDIP bernama Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) itu justru menyayangkan pemanfaatan masjid oleh pihak tak bertanggungjawab untuk menebar fitnah. Ditegaskannya, sudah semestinya masjid menjadi tempat untuk beribadah dan pencerahan umat. “Jadi bukan malah dikotori oleh pihak tak bertanggungjawab yang rawan memecah belah umat,” katanya.
BACA JUGA: Surati Moeldoko Agar Buka Dokumen Pemberhentian Prabowo
Pria asal Sulawesi Selatan itu menambahkan, baik PDIP maupun tim pemenangan Jokowi-JK tidak akan memanfaatkan masjid demi kepentingan politik. “Pak JK juga Ketua Dewan Masjid Indonesia. Justru beliau yang melarang masjid dijadikan ajang penggalangan dukungan, meski untuk Jokowi- JK sekalipun," pungkas Hamka.(ara/jpnn)
BACA JUGA: Pengakuan Kivlan Zein soal Penculikan Perlu Diinvestigasi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Maluku tak Pernah Lupa Jasa JK
Redaktur : Tim Redaksi