jpnn.com, JAKARTA - PDI Perjuangan mengungkap kembali semangat juang Proklamator RI Soekarno di hari ke-118 kelahirannya yang jatuh pada 6 Juni 1901.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan ajaran Bung Karno bermuara pada pembebasan umat manusia dari berbagai belenggu penjajahan atas kemanusiaan.
BACA JUGA: Kisah Bung Karno Meredam Perseteruan Elite dengan Halalbihalal
"Cita-cita Bung Karno selalu relevan, karena berangkat dari kesadaran yang paling dalam untuk menjadikan politik sebagai alat pembebas bagi umat manusia agar merdeka dari berbagai belenggu penjajahan. Dengan demikian intisari dari keseluruhan pemikiran Bung Karno adalah pada perjuangan kemanusiaan itu sendiri," kata Hasto dalam keterangan yang diterima, Kamis (6/6).
BACA JUGA : Rizal Ramli Berharap Jokowi Legawa Lepas Jabatan Seperti Bung Karno dan Gus Dur
BACA JUGA: Golkar Sudah Usulkan Menteri, PDI Perjuangan Kapan?
Hasto melanjutkan, karena hal itulah, Putra Sang Fajar abadi dalam gagasan sehingga perjuangan bagi kemerdekaan Indonesia.
Kesadaran Bung Karno menjadikan Indonesia sebagai bangsa pelopor guna memerjuangkan suatu tatanan dunia baru berdasarkan pada Pancasila dengan intisari nilai-nilai kehidupan yang berdasarkan pada ketuhanan, kemanusiaan, kebangsaan, musyawarah, dan keadilan sosial.
BACA JUGA: Ahmad Basarah Pamer Tokoh Silat NU Kader Baru PDI Perjuangan
"Selain itu disertai dengan upaya kongkret memelopori Konferensi Asia Afrika yang melahirkan Gerakan Non-Blok, menjadi bukti bagaimana gagasan Bung Karno tersebut diterima luas dan menginspirasi banyak bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin untuk merdeka," jelas dia.
BACA JUGA : Inilah Organisasi Pertama yang Diikuti Bung Karno
Bung Karno, lanjut Hasto, juga menempatkan demokrasi politik menyatu dengan demokrasi ekonomi dan kebudayaan.
Apa yang disampaikan Bung Karno bahwa membumikan Pancasila hanya bisa dilakukan melalui rasa cinta tanah air yang berkobar-kobar, dijalankan untuk mewujudkan Trisakti agar Indonesia benar-benar berdaulat, berdiri di atas kaki sendiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
"Trisakti terbukti menjadi credo dari begitu banyak keberhasilan bangsa-bangsa besar di dunia," jelas dia.
Oleh karena itu, Hasto menilai sudah selayaknya semua pihak mengingat hari kelahiran Bung Karno dengan seluruh gagasan besar bagi cita-cita kemanusiaan seluruh warga bangsa.
"Kini telah menjadi milik seluruh rakyat Indonesia, dan dunia. Kapitalisme terbukti menciptakan krisis. Belum selesai krisis yang satu, muncul krisis lainnya. Antitesa dari kapitalisme adalah sosialisme ala Indonesia, yakni Pancasila yang dibumikan dengan jalan Trisakti," pungkas dia. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Faktanya Parpol Pendukung Jokowi Paling Tidak Puas dengan Hasil Pileg
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga