jpnn.com, JAKARTA - DPP PDI Perjuangan mengapresiasi kinerja struktur partai serta masyarakat Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dalam Pilkada Serentak 2020. Wilayah itu membuktikan tetap menjadi kandang banteng dan Soekarnois, tidak tercerabut dari akar aslinya.
"Prinsip ojo pedhot oyot, yang artinya jangan tercerabut dari akar jati diri kita, ternyata telah dibuktikan di lapangan. Sehingga kemenangan di Jawa Tengah dan Yogyakarta adalah kemenangan rakyat Marhaen, meneguhkan sebagai kandang banteng," kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan yang diterima, Jumat (11/12).
BACA JUGA: Mauliate Godang, PDIP Berpeluang Menangkan 16 Pilkada di Sumut
Hasto mengatakan, kemenangan para kader murni PDI Perjuangan di Pilkada Jawa Tengah dan Yogyakarta adalah sebuah tanggung jawab besar untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih, serta menyejahterakan rakyat. Dia mencontohkan Joko Widodo (Jokowi) sudah menunjukkan bagaimana bekerja dengan baik.
Saat menjadi wali kota, Jokowi memperbaiki ekonomi yang rontok, merehabilitasi pasar tradisional. Daerah Laweyan yang merupakan sentra batik yang pemiliknya rata-rata Masyumi Islam dibantu. Kepemimpinan yang baik akan menghasilkan legitimasi yang kuat di mata rakyat.
BACA JUGA: Fenomena Langka Muncul di Kendal, Berceceran, Ratusan Warga Berebutan
"Bung Karno mengatakan tak ada perjuangan yang sia-sia. Senjata paling hebat menjadi pemimpin adalah menyatu dengan kekuatan rakyat. Itulah strategi utama," ucap Hasto.
"Prinsip ini pun selalu disampaikan Ibu Megawati. Apa pun isu negatif yang disampaikan seperti isu dinasti politik, Ibu Mega selalu menyerukan bahwa kekuatan utama kita adalah mengorganisasi rakyat. Mendekat lah ke rakyat," lanjutnya.
BACA JUGA: Kapolda Metro Irjen Fadil Kembali Keluarkan Pernyataan Tegas, Ada Kalimat Selesaikan
Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang 'Patjul' Wuryanto menambahkan, dari 21 daerah yang melaksanakan Pilkada 2020, kader PDI Perjuangan berhasil menang di 17 wilayah. Hal itu berdasarkan quick dan real count sementara serta laporan dari Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN).
Bambang mengatakan, target dari kongres partainya adalah kemenangan di 60 persen Pilkada atau sekitar 15 pilkada di Jawa Tengah. Faktanya, dengan 17 daerah, target tersebut terlampaui. Sekaligus, mengukuhkan Jawa Tengah sebagai kandang banteng yang tak tercerabut dari akarnya.
Selain itu, Bambang Patjul juga melaporkan bahwa salah satu kemenangan di Jateng yang cukup heroik adalah di Pilkada Kota Pekalongan. Sebelumnya PDI Perjuangan belum pernah menang. Kali ini, PDI Perjuangan punya kader sebagai Wali Kota Pekalongan.
"PDIP hanya punya 5 kursi dari 35 kursi DPRD Kota Pekalongan. Sementara untuk Kabupaten Pekalongan yang juga berhasil dimenangkan kader PDIP, memiliki 11 kursi. Di sana, PDI Perjuangan mengusung pasangan Fadia bersama Riswadi, kader murni partai yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan," kata dia.
Ketua DPD PDI Perjuangan Yogyakarta Nuryadi menjelaskan, ada tiga Pilkada dilaksanakan di wilayahnya. Dua di antaranya dimenangkan PDI Perjuangan, yaitu di Sleman dan Bantul. Hanya sengit di Gunung Kidul.
Sementara di Sleman, kader murni PDI Perjuangan yakni Wakil Ketua DPC Danang Miharsa yang maju, keluar menjadi pemenang. Sedangkan di Bantul, Wakil Ketua DPC Joko Purnomo juga menjadi calon dan muncul sebagai pemenang berdasarkan hasil hitung cepat.
"Ini kita rebut kembali keduanya karena dulu sempat lepas. Kami mengucapkan terima kasih kepada warga Yogyakarta. Tak sia-sia," ujar dia. (tan/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga