jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan proses pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) harus memenuhi sejumlah kaidah. Di antaranya memperhatikan pemanfaatan SDM Indonesia, teknologi, dan geopolitik.
Hal itu Hasto sampaikan saat jadi pembicara dalam peringatan Hari Lahir Bung Karno di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (6/6).
BACA JUGA: Andreas Pareira: David Melo Wadu, Kader PDIP yang Berpotensi Pimpin Sumba Timur
"Apakah dengan memindahkan ibu kota kita menjadi hebat? Kita menjadi hebat, kata Bung Karno, kalau kita menguasai dengan kesadaran geopolitik tadi, kita menguasai ilmu pengetahuan," kata Hasto.
Hasto menegaskan perlunya perumusan kepentingan nasional dalam membangun IKN. Pertama masuk lewat teknologi. Hasto mencontohkan Bung Karno dalam memajukan negara banyak melahirkan insinyur.
BACA JUGA: Hasto PDIP Sebut Ambisi Kekuasaan dan Nepotisme Ganjal Kemajuan Bangsa
"Bung Karno mengirim begitu banyak orang untuk bisa mengolah kekayaan alam kita, oleh insinyur-insinyur kita, anak-anak sekolah kita yang dikirimkan ke luar bukan mengemis investor pada modal, mereka ini sama dengan cara Belanda dulu, tidak berubah," jelas Hasto.
Kemudian, tambah Hasto, politik luar negeri diperbarukan. Lalu, memperbaiki pengelolaan sumber daya alam.
BACA JUGA: Hasto Dipanggil Polda Metro, Lalu KPK, Said PDIP: Sekjen Kami Taat Hukum
"Jadi, sumber daya alam bukan di depan, bukan di depan dalam memperjuangan kepentingan nasional kita. Ini teruji secara teoritis, secara empiris," kata dia.
"Jadi, maka mari kita sebagai anak-anak muda, sebagai kader-kader bangsa Indonesia. Indonesia bukan bangsa sembarangan. Indonesia itu lahir melebihi revolusi Perancis," tandas Hasto. (tan/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Berharap Kadernya Bisa Jadi Pendamping Khofifah di Pilgub JatimÂ
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga