BACA JUGA: Pertamina Nunggak Rp 21 Triliun
Namun, tidak semua kader bisa diduetkan''Golkar itu seperti cewek cantik yang ulet, memakai lipstik, tapi tetap mau bekerja,'' ujar Ketua Dewan Pertimbangan Pusat DPP PDIP Taufiq Kiemas saat berkunjung ke redaksi Jawa Pos Jakarta, Kamis 20/11)
BACA JUGA: Polisi Gerebek Perwakilan Gajah Oling
Menurut dia, jika PDIP berhasil meminang partai berlambang pohon beringin tersebut, koalisi yang kuat, baik di parlemen maupun pemerintahan, akan terbentuk.
''Kalau dengan Golkar pasti nggak akan capek,'' lanjut Kiemas yang kemarin didampingi sejumlah fungsionaris PDIP lainnya
BACA JUGA: Waktu Sempit, Audit Dana Kampanye jadi Sulit
PKS merupakan salah satu alternatif.Menurut suami Megawati tersebut, pihaknya merasa nyaman berkoalisi dengan Golkar karena visi kedua partai relatif samaKeduanya sama-sama partai nasionalis''Jadi, bisa komunikasi dengan enak,'' tambahnya.
Namun, Kiemas menyatakan, tidak semua kader Golkar akan diterima untuk disandingkan dengan MegaHanya kader yang mendapat mandat resmi dari partai yang dapat diajukan''Terserah Golkar siapa orangnya, asal resmi dari mekanisme internal partai,'' tandasnya.
Kiemas menambahkan, kebutuhan PDIP menggandeng Partai Golkar bukan semata-mata untuk memenangkan pilpresKiat itu juga untuk kelangsungan duet saat memerintah''Fenomena Jusuf Kalla dulu kecil kemungkinan terulang lagiTuhan tidak akan memberi dua kali kesempatan,'' ujarnya.
Pada Pilpres 2004, Golkar mengusung Wiranto-Gus Sholah sebagai pasangan capresMeski termasuk kader Golkar, saat itu Kalla lebih memilih berduet dengan SBY yang didukung Partai Demokrat dan beberapa partai lainSeusai terpilih sebagai Wapres, kemenangan Kalla pun berlanjut di partaiDia terpilih sebagai ketua umum Golkar dengan menyingkirkan Akbar Tandjung dan lainnya''Kami tidak ingin yang seperti itu lagi,'' tandasnya.
Dia juga memastikan, persiapan PDIP memenangkan Megawati kali ini jauh lebih serius daripada saat kalah di 2004Saat itu, menurut Kiemas, energi dan perhatian Mega lebih terkuras dalam tugas-tugas beratnya sebagai presiden''Sekarang kami lebih serius bergerak dan tidak hanya menunggu (kemenangan, Red)," ujarnya.
Salah satunya dengan memasang iklan di media massa, baik cetak maupun televisiMenurut dia, konsep iklan partainya tidak hanya ajakan untuk memilih"Tapi, itu bagian dari komunikasi politik dengan menjawab masalah di masyarakat," tandasnya
Dua hari terakhir mulai beredar iklan politik PDIP di beberapa media cetakIsinya, janji Megawati jika terpilih sebagai presidenDalam 100 hari kepemimpinan, harga kebutuhan pokok akan diturunkan sesuai daya beli masyarakat dengan sejumlah kebijakan turunannya(dyn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... ICW Ingatkan Kampanye jadi Ajang Cuci Uang
Redaktur : Tim Redaksi