JAKARTA--Menyikapi kinerja penyelenggaran ibadah haji 2011 setelah memantau, menganalisis, pembahasan dan evaluasi, Fraksi PDI Perjuangan DPR RI menemukan banyak permasalahanKetua Poksi VIII Fraksi PDI Perjuangan, Adang Ruchiana, mengatakan penyelenggaraan haji selalu menuai masalah-masalah yang sama dari tahun ke tahun. Mulai dari persiapan di tanah air, hingga pelaksanaan (Mekkah). Masalah yang selalu timbul, kata dia, adalah angkutan, transportasi, pemondokan dan catering makanan
BACA JUGA: KPK Periksa Miranda Goeltom
“Ini cenderung mengganggu kekhusyuan jamaah dalam menjalankan ibadah haji," kata Adang didampingi Anggota Komisi VIII Hayu Anggara Shelominta yang juga Sekretaris Poksi VIII Fraksi PDI Perjuangan kepada pers, Selasa (15/11), di Jakarta
Soal jarak, diakuinya memang sudah bagus
BACA JUGA: Calon Tersangka Baru dari Politisi, Demokrat Merasa Tersandera
Tapi, masih ada hambatanBACA JUGA: Reformasi Birokrasi Indonesia Mirip Rusia
"Tapi, sarana penjemputan kurang memenuhi syaratJamaah haji harus naik mobil bak terbuka," katanya.
Menurutnya, angkutan itu juga asal-asalanJamaah ditumpuk di mobil bak terbuka"Asal bayar 2 hingga 5 real sajaBahkan, yang ditempatkan di bak terbuka itu banyak nenek-nenek," tegas Adang.
Hayu menyatakan, masalah pemadatan jamaah masih terjadi di pemondokan"Kita tahu tasrih itu sebenarnya satu orang dapat empat meterpersegiTapi, saat kita datang ada yang disengaja ada yang tidak dapat empat meterpersegiItu kelalaian petugas," kata Hayu di kesempatan itu
Ia menambahkan, jamaah laki-laki dan perempuan juga dicampurHayu mencontohkan satu kasus, dimana seorang jamaah laki-laki harus masuk ke kamar perempuan"Karena bukan muhrim, ia harus pindahAkibatnya, jamaah di kamar perempuan berkurang, dan jamaah di kamar laki-laki. Ini sangat menggangu sistem beribadah," ungkap Hayu.
Menurut Hayu, Transportasi untuk jamaah juga tidak pernah disosialisasikanSehingga banyak jamaah yang tidak tahu dimana busnyaSedangkan dari negara lain busnya ditulis“Kalau Indonesia tidak ditulis,” katanya
Memang diakuinya, lima hari pertama angkutan lancar dari pemondokan ke Masjidil HaramNamun, kata dia, setelah itu terjadi permasalahan“Jamaah hanya diantar dari pemondokan sampai ke terminal sajaSetelah itu jamaah harus berebut untuk sampai ke Masjidil Haram,” ujarnya.
Dan pada 1-10 November, kata Hayu lagi, di salah satu maktab tidak disediakan lagi bis karena alasan persiapan Armina“10 hari jamaah tidak dapat transportasi,” katanya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahri: Busyro Betul-Betul Gagal Pimpin KPK
Redaktur : Tim Redaksi