PDIP Nilai Penyelenggaraan Haji Bermasalah

Selasa, 15 November 2011 – 14:42 WIB

JAKARTA--Menyikapi kinerja penyelenggaran ibadah haji 2011 setelah memantau, menganalisis, pembahasan dan evaluasi,  Fraksi PDI Perjuangan DPR RI menemukan banyak permasalahanKetua Poksi VIII Fraksi PDI Perjuangan, Adang Ruchiana, mengatakan penyelenggaraan haji selalu menuai masalah-masalah yang sama dari tahun ke tahun.  Mulai dari persiapan di tanah air, hingga pelaksanaan (Mekkah).  Masalah yang selalu timbul, kata dia, adalah angkutan, transportasi, pemondokan dan catering makanan

BACA JUGA: KPK Periksa Miranda Goeltom



“Ini cenderung mengganggu kekhusyuan jamaah dalam menjalankan ibadah haji," kata Adang didampingi Anggota Komisi VIII Hayu Anggara Shelominta yang juga Sekretaris Poksi VIII Fraksi PDI Perjuangan kepada pers, Selasa (15/11), di Jakarta


Soal jarak, diakuinya memang sudah bagus

BACA JUGA: Calon Tersangka Baru dari Politisi, Demokrat Merasa Tersandera

Tapi, masih ada hambatan
Masih ada jamaah yang mondok dengan jarak lebih dari tiga kilometer.  Dia mengatakan, Pemerintah Arab Saudi menyatakan untuk yang mondok di jarak lebih tiga kilometer diberikan penjemputan

BACA JUGA: Reformasi Birokrasi Indonesia Mirip Rusia



"Tapi, sarana penjemputan kurang memenuhi syaratJamaah haji harus naik mobil bak terbuka," katanya.

Menurutnya, angkutan itu juga asal-asalanJamaah ditumpuk di mobil bak terbuka"Asal bayar 2 hingga 5 real sajaBahkan, yang ditempatkan di bak terbuka itu banyak nenek-nenek," tegas Adang. 

Hayu menyatakan, masalah pemadatan jamaah masih terjadi di pemondokan"Kita tahu tasrih itu sebenarnya satu orang dapat empat meterpersegiTapi, saat kita datang ada yang disengaja ada yang tidak dapat empat meterpersegiItu kelalaian petugas," kata Hayu di kesempatan itu

Ia menambahkan, jamaah laki-laki dan perempuan juga dicampurHayu mencontohkan satu kasus, dimana seorang jamaah laki-laki harus masuk  ke kamar perempuan"Karena bukan muhrim, ia harus pindahAkibatnya, jamaah di kamar perempuan berkurang, dan jamaah di kamar laki-laki.  Ini sangat menggangu sistem beribadah," ungkap Hayu.

Menurut Hayu, Transportasi untuk jamaah juga tidak pernah disosialisasikanSehingga banyak jamaah yang tidak tahu dimana busnyaSedangkan dari negara lain busnya ditulis“Kalau Indonesia tidak ditulis,” katanya

Memang diakuinya, lima hari pertama angkutan lancar dari pemondokan ke Masjidil HaramNamun, kata dia, setelah itu terjadi permasalahan“Jamaah hanya diantar dari pemondokan sampai ke terminal sajaSetelah itu jamaah harus berebut untuk sampai ke Masjidil Haram,” ujarnya.

Dan pada 1-10 November, kata Hayu lagi, di salah satu maktab tidak disediakan lagi bis karena alasan persiapan Armina“10 hari jamaah tidak dapat  transportasi,” katanya.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahri: Busyro Betul-Betul Gagal Pimpin KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler