PDIP Tak Kompak Soal Pengusungan Risma di Pilwali Surabaya

Jumat, 13 Maret 2015 – 06:16 WIB
3 Alasan PDIP Ogah Usung Risma di Pilwali Surabaya. Grafis Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Penilaian DPC PDIP Kota Surabaya yang ogah mengusung kembali Tri Rismaharini sebagai wali kota ternyata berbanding terbalik dengan DPP PDIP. Bahkan, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP Ahmad Basarah menilai perempuan yang karib disapa Risma itu sangat layak diusung kembali dalam pemilihan pemimpin Kota Pahlawan.

Saat dikonfirmasi JPNN.com, Kamis (12/3) malam, Basarah mengatakan bahwa kewenangan untuk menjaring calon wali kota diberikan kepada DPC Partai. Tapi keputusan tetap di tanhan DPP. “Nah, sepanjang hasil monitoring DPP PDIP terhadap kinerja Risma sebagai Wali Kota Kota Surabaya, nilainya masih cukup baik," kata Basarah.

BACA JUGA: Pilwali Surabaya, Risma Dilepas, Risma Dikejar

Menurutnya, pasangan Risma-Wisnu sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya masih sangat layak untuk dipertahankan periode selanjutnya. “Mudah-mudahan untuk periode ke dua pasangan Risma-Wisnu akan menang mutlak dalam kontestasi pilkada," ungkap Ketua Fraksi PDIP di MPR itu.

Saat disinggung soal sikap DPC PDIP Surabaya yang mengisyaratkan tidak akan mengusung Risma di Pilwali karena dianggap minim kontribusi ke partai, Basarah yakin tidak seperti itu. "Saya cukup yakin Risma dan Wisnu dapat menempatkan kepentingan partai di atas kepentingan pribadi demi memakmurkan rakyat di kota Surabaya," ujar Basarah.

BACA JUGA: 3 Aksi Sadis Sang Begal Motor, Korbannya Sampai Dilukai dengan Bom Ikan

Sebelumnya Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya Sukadar secara blak-blakan mengatakan bahwa semua Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP Surabaya sudah tidak menghendaki Risma sebagai calon dari partai dengan lambang banteng yang bermulut putih itu.

Mereka punya tiga alasan tidak mau mencalonkan kembali Risma di Pilwali Surabaya, yakni karena Risma dinilai sulit diajak koordinasi, kontribusinya minim hingga membuat kader kecewa. Terakhir, kader menghendaki diusungnya nama baru. Tapi Basarah punya penilaian lain. (fat/jpnn)

BACA JUGA: Ini Versi Perhutani sampai Nenek Asyani Masuk Bui

BACA ARTIKEL LAINNYA... Akhir Cerita Sang Begal Tertembus 2 Peluru, 24 Kali Curi Motor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler