Stok Mineral Langka di Dasar Samudera Pasifik

Rabu, 06 Juli 2011 – 23:23 WIB
TOKYO - Satu lagi kandungan berharga dari Samudera Pasifik terungkapPara periset Jepang menemukan mineral rare earth alias Logam Tanah Jarang (LTJ) di dasar laut

BACA JUGA: Emas-Perak Rp 4,3 Triliun Ditemukan di Laut Florida

Konon, mineral berharga itu terletak di lapisan lumpur samudera dan diperkirakan mencapai 100 miliar ton.

Saat ini, produsen terbesar LTJ adalah Tiongkok
Di sana produksi komponen utama barang-barang elektronika tersebut mencapai 97 persen dari total kebutuhan dunia

BACA JUGA: Kuil India Simpan Harta Rp 189 Triliun

Maka, tak heran jika banyak negara sangat bergantung pada ekspor LTJ dari Tiongkok
Bahkan, Jepang pun termasuk salah satu negara yang mengimpor LTJ dari Tiongkok.

"Cadangan LTJ yang kami temukan di dasar samudera sangat berlimpah

BACA JUGA: Yingluck Janjikan Kabinet yang Lebih Terbuka

Seperempatnya saja bisa memenuhi seperlima kebutuhan dunia saat ini," papar Yasuhiro Kato, dosen ilmu LTJ di Univeersity of TokyoJika temuan mineral di bawah laut itu bisa dikelola dengan baik, lanjut dia, Jepang akan mampu menggeser Tiongkok sebagai produsen LTJ nomor wahid di dunia.

Kato yang merupakan ketua tim riset mengatakan bahwa kandungan LTJ itu dia temukan pada 78 titik berbeda"Kandungan mineral itu kami temukan pada kedalaman 3.500-6.000 meter di bawah permukaan laut," katanyaDia menambahkan, seluruh lokasi penemuan LTJ itu berada di dalam wilayah perairan internasionalTepatnya di sebelah barat Kepulauan Hawaii atau di sebelah timur Kepulauan Tahiti.

Dalam surveinya, lembaga geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan bahwa kandungan LTJ di dunia hanya berkisar 110 juta ton sajaDan, sebagian besar diantaranya telah ditemukan di TiongkokMenyusul Tiongkok, kandungan LTJ terbesar ditemukan di Rusia dan ASJika benar tim Jepang menemukan sekitar 100 miliar ton LTJ di Samudera Pasifik, kalangan industri patut bersuka hati(hep/dwi/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rusia Sebut Kadhafi Siap Mundur Bersyarat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler