Pecatan Polisi Suplai Senpi

Rabu, 25 Agustus 2010 – 06:03 WIB

JAKARTA -- Mabes Polri mengakui peredaran senjata gelap masih susah dibendungMeski begitu, aparat kini fokus untuk melakukan razia senjata dan mendata ulang senjata api yang beredar di masyarakat

BACA JUGA: Senjata Perampok dari Eks GAM

"Peredaran senjata api saat ini memang memprihatinkan
Fakta di lapangan, jumlah senjata api yang beredar saat ini kita tidak tahu, Ini kelemahan kita semua," ujar Kepala Divisi Humas Polri  Brigjen Iskandar Hasan, kemarin

BACA JUGA: Perampokan Bersenjata, Upaya Teroris Cari Dana?



Mantan Kapolda Bangka Belitung itu mengakui jika peredaran senjata api saat ini sulit dilacak
Tidak sedikit, senjata api ilegal masuk melalui daerah yang minim pengawasan polisi

BACA JUGA: Ada 70 Kasus Penculikan di Tangerang

Seperti daerah perairan yang kerap digunakan sebagai lokasi untuk menyelundupkan senjata api"Kita memiliki daerah perairan yang sangat luas dan sulit untuk dikontrolSemua pantai tidak terpantau semuaMereka (penyelundup) masih memiliki celah, meski kita sudah membangun pos keamanan di beberapa pantai," katanya

Perampok di Medan dan beberapa wilayah lainnya menggunakan senjata api genggam dan juga laras panjangDi Medan misalnya, mereka menggunakan senpi FN, AK 47 dan AK 56Senjata ini diduga mudah beredar di pasar gelap

Dalam beberapa kasus kriminal yang berhasil dibongkar polisi, biasanya tersangka mengakui senjatanya berasal dari "orang dalam"Misalnya, dalam kasus pembunuhan Nasrudin ZulkarnaenEksekutor Nasrudin, Daniel, mengaku revolver Colt 38 nya didapat dari oknum anggota Brimob dan oknum anggota TNI ALSenjata itu ternyata tidak teregistrasi karena ditemukan saat tsunami Aceh, diperbaiki, lalu dijual ulang

Dalam kasus latihan terorisme di Aceh, para pelaku secara terang-terangan berhasil mendapat senjata dari oknum pecatan polisi bernama Sofyan TasuriSelain itu, mereka juga berhasil mereparasi sisa-sisa senjata konflik Aceh yang rusakWakil Kepala Divisi Humas Polri Kombes Ketut Yoga Ana menegaskan salah satu perampok yang terlibat di Medan terkait dengan  kasus perampokan di Aceh Timur.  "Dia juga terlibat perampokan pada tahun 2009 di Marelan, MedanDia juga ditangkap atas kepemilikan senjata SS-1 yang sudah lebih dulu disita Poltabes Medan," ujar Ketut

Perampok berinisial MRA itu juga diketahui memiliki satu senapan serbu militer lain bertipe AK47, yang dipinjamkan kepada temannyaPerampokan yang terjadi di beberapa daerah dalam waktu berdekatan itu tentunya membuat Polri harus bekerja ekstra keras melakukan pengungkapanPolri juga belum bisa menyimpulkan apakah kejadian perampokan itu terkait satu dengan yang lainnya"Perampokan ini memang terjadi di beberapa daerah, namun kita belum bisa menyimpulkan apakah terkait satu sama lain," katanya

Pengamat intelijen Wawan Purwanto menilai senjata yang beredar di pasar gelap masih sangat banyak"Dengan 1000 dollar beli pistol itu gampang," kata doktor ITB ituPintu-pintu masuk Indonesia dari beberapa negara juga masih sangat rawan untuk masuknya senpi ilegal"Transit di pulau-pulau terluar dan dibawa masuk dengan jalur konvensional misalnya dengan kapal nelayan," katanya

Wawan juga yakin senjata sisa konflik masih banyak"Memang sebagian besar kondisinya rusakTapi, bisa direparasi dan dirakit sehingga sama berbahayanya," kata dosen tamu di Institut Intelijen Negara itu(rdl/iro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Komnas Perlindungan Anak Kecam Penculikan Siswi Sumsel


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler