JAKARTA - Pemerintah tengah menelusuri asal-usul persenjataan yang digunakan dalam perampokan yang marak akhir-akhir iniMenteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro menduga, senjata tersebut berasal dari sisa-sisa konflik Aceh
BACA JUGA: Perampokan Bersenjata, Upaya Teroris Cari Dana?
Purnomo mengatakan, dalam perjanjian Helsinki terdapat kesepakatan pengumpulan senjata eks GAM
BACA JUGA: Ada 70 Kasus Penculikan di Tangerang
"Jadi itu yang sekarang kita minta klarifikasiMenhan memastikan senjata tidak berasal dari TNI
BACA JUGA: Komnas Perlindungan Anak Kecam Penculikan Siswi Sumsel
"Di gudang-gudang tidak ada, dan itu bukan pegangan TNIKarena itu AK 47," kata PurnomoSaat ini TNI tidak menggunakan senjata buatan Rusia tersebut.Purnomo mengatakan, TNI sekarang tengah berada dalam pertalihan penggunaan senjata jenis M-16 ke SS1 dan SS2"Jadi ketahuan sekali SS1 SS2 dipegang personil kita," kata mantan menteri energi dan sumber daya mineral itu.
Menhan mengatakan, selain sisa konflik Aceh, kemungkinan lainnya adalah dari penyelundupanDia menamhbahkan, selain TNI dan Polri yang memiliki hak memegang senjata, secara undang-undang memang ada organisasi lain yang juga berhak"Saya tidak katakan yang manaSaya tahu ada sekitar beberapa organisasai yang mereka bisa menggunakan sejata," kata Purnomo.
Panglima TNI Djoko Santoso juga menegaskan tak ada senjata api milik TNI yang digunakan para perampok"Jadi dari hasil penelitian itu, senjata ini sampai saat ini hasilnya bukan senjata TNI," kata PanglimaDjoko mengatakan, penertiban senjata api harus dilakukan bersama-sama dengan kepolisian.
Menkopolhukam Djoko Suyanto mengatakan, kepolisian akan terus mengusut dan mengejar jaringan kejahatan perampokan"Pengejaran akan dilaksanakan sangat seriusDi beberapa tempat sudah adaKita tunggu saja antisipasi dengan gerakan-gerakan menangkap pelaku-pelaku itu segera dilaksanakan," kata Djoko(sof/iro)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Brangkas Dinkes Gorontalo Dibawa Kabur
Redaktur : Tim Redaksi