Pecatan Satpam Menjambret Berkali-Kali, Akhirnya Jadi Begini

Minggu, 11 Desember 2016 – 23:13 WIB
Bima Agung Rahmadi (tengah) yang menjadi penjambret karena kesulitan mencari pekerjaan. Foto: Jawa Pos Radar Solo

jpnn.com - SOLO – Tekanan ekonomi memang bisa membuat orang bertindak nekat. Itulah yang terjadi pada Bima Agung Rahmadi (30), warga Kampung Gabudan, Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta.

Dia nekat melakukan menjambret sejak awal 2016. Hingga kini dia sudah puluhan kali beraksi.

BACA JUGA: Panen Ganja Kering Dalam Semalam

Bapak dua anak itu nekat menjambret lantaran bigung mencari pekerjaan lain setelah dipecat dari pekerjaannya sebelumnya sebagai satuan pengamanan (satpam) salah satu toko pakaian di Kota Bengawan. Usahanya melamar ke berbagai tempat pun tak membuahkan hasil.

”Dulu satpam, terus tahun lalu dipecat. Mondar-mandi cari pekerjaan lain tidak ketemu, padahal anak istri butuh makan,” kata Bima saat dikeler polisi, Sabtu (10/12).

BACA JUGA: Ha Ha Ha... Penjudi Kabur dari Kejaran Polisi Malah Jatuh ke Sawah

Bima mengaku sudah 20 kali beraksi di kawasan Solo, serta satu kali di wilayah Sukoharjo. Hasil rampasannya beragam. Mulai uang tunai yang jumlahnya ratusan ribu rupiah, hingga  handphone berbagai merek.

”Pernah sekali (menjambret, red) dapat Rp 750 ribu. Tapi paling banyak dapat uangnya Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu,” tuturnya.

BACA JUGA: Rampok Sasar Alfamart, Bawa Kabur Rokok dan Permen

Sedangkan ketika menjambret handphone, Bima menjualnya secara online. Uangnya sudah habis buat menghidupi anak-anak,” bebernya.

Tapi sepak terjang Bima terkuak terkuak ketika aksinya pada Minggu lalu (4/12) tepergok warga. Kala itu korban yang diketahui bernama Fanny Fadila Azhar, 24, warga Kecamatan Grogol, Sukoharjo, pulang selepas olahraga di kawasan car free day (CFD) Jalan Slamet Riyadi.

Korban kantas mengantarkan temannya ke Kampung Kliwon, Keluarahan Jayengan, Kecamatan Serengan. Seusai mengantarkan teman, Fanny yang hendak pulang berhenti sejenak di pinggir jalan raya kawasan Gandekan karena mendapat panggilan telepon.

Saat itulah Bima beraksi menyasar korban dengan sepeda motor matic warna putih bernomor polisi AD 6415 ZB. Bima langsung tancap gas ke arah korban dan merebut paksa handphone korban.

Tapi korban yang kaget langsung mengejar motor pelaku sambil menerikkan maling. Hal itu menarik perhatian warga sekitar sehingga ikut mengejar pelaku.

Melihat puluhan warga mengejar, Bima panik dan masuk gang-gang sempit di kawasan Serengan. Laju kendaraannya terhenti kala Bima lepas kontrol dan akhirnya menabrak tiang perangan jalan umum (PJU).

Melihat pelaku jatuh, puluhan warga langsung mengamankannya dan menghubungi polisi. Setelah mendapat laporan, anggota Polsek Serengan langsung mendatangi lokasi. Beruntung polisi segera datang, sehingga Bima selamat dari amukan warga yang geram.

Kapolsek Serengan Kompol Giyono menjelaskan, polisi langsung bergerak menuju rumah pelaku untuk melakukan pengeledahan. Di rumah Bima, polisi menemukan tujuh surat tanda nomor kendaraan (STNK) yang diduga hasil kejahatan.

”Kami menduga pelaku sudah lebih dari puluhan kali melakukan aksi. Karena menurut pengakuan pelaku, setelah mengambil hasil kejahatan dompet selalu dibuang di pinngir jalan,” terangnya.

Pelaku kerap menyasar perempuan menjadi korban dan beraksi siang hari. Katenanya Giyono mengimbau masyarakat, khususnya kaum hawa selalu hati-hati saat membawa barang-barang berharga. Sebab kejahatan bisa terjadi sewaktu-waktu dan melihat kelengahan sasaran.(atn/un/jpg/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terjebak Macet, Jambret Bonyok Dihajar Massa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler