BEKASI - Sejumlah pedagang pasar Bantar Gebang mengeluh lantaran dimintai pungutan oleh Kepala Pasar Bantar Gebang sebesar Rp6 juta untuk pembuatan lapak baruPungutan tersebut diklaim atas perintah Wakil Walikota Bekasi Rahmat Efendi
BACA JUGA: Busway Koridor IX dan X Beroperasi
Salah satu pedagang mengaku dipaksa untuk memberikan uang sebesar Rp6 juta guna membangun lapak para pedagang yang berada di pinggir jalan yang khusus untuk areal parkir pasar
“Kami diajak berunding di kantor pasar Bantar Gebang dengan 27 pedagang lainnya yang kebetulan berdagang di lokasi sama
BACA JUGA: Anjungan Sumbar di TMII Gelar Acara Kesenian
Kepala Pasar meminta dana untuk pembangunan lapak Rp6 jutaDitambahkannya, sejumlah pedagang cuma bisa menaati perintah Kepala Pasar Bantar Gebang
BACA JUGA: Malam Tahun Baru, Akses ke Ancol Ditutup
Lapak pun dibongkar lalu dibangun kembali di areal pinggir jalan raya“Yang membuat kami khawatir lagi, pungutan ini diklaim Kepala Pasar atas perintah Wakil walikota Bekasi, Rahmat Efendi dengan alasan untuk membuat rapi penataan pasar,” kesalnya.Usai rapat selesai dengan Kepala Pasar Bantar Gebang, 27 lapak milik pedagang dibongkar dan dibangun kembali sehingga terkesan kios baru telah dibangun di pinggir jalan Bantar GebangIa membeberkan, sebelum Kepala Pasar meminta pungutan sebesar Rp6 juta, pedagang juga pernah dimintai pungutan sebesar Rp900 ribu dengan alasan untuk renovasi pembangunan kios.
“Kalau kios yang di pinggir jalan ini sudah kebanyakan dimintai pungutan liarPadahal, kami disini mencari nafkah,” sesalnya.
Sementara itu Ketua Komisi DPRD Kota Bekasi, B Rony Hermawan mengatakan, pengelolaan uang tersebut mesti trasparan dan harus ada pertanggungjawabannya“Kalau misalkan untuk keuntungan masyarakat dan bisa dipertanggungjawabkan tidak menjadi masalahNamun untuk memastikannya, kami akan melakukan pemantauan terlebih dahulu ke lokasi,” tukas politisi asal Demokrat ini(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Premanisme Meningkat di Ibukota
Redaktur : Tim Redaksi