Pedagang Pasar Gembrong Siap Pindah

Senin, 02 September 2013 – 03:04 WIB

jpnn.com - PEDAGANG Pasar Gembrong, di Jalan Basuki Rahmat, Jatinegara, Jakarta Timur memilih kooporatif dengan rencana relokasi pemerintah. Walau masih keberatan, mereka mau pindah ke lokasi-lokasi baru sebelum batas akhir tanggal 9 bulan ini.

Tampaknya mereka enggan berurusan dengan sikap aparat yang mengancam tidak segan-segan akan bertindak tegas jika selepas deadline masih berjualan di pinggir jalan. Seorang pedagang mainan Pasar Gembrong, Adi, 24 tahun, kemarin mengaku bersiap-siap pindah ke Pasar Cipinang Besar. Apalagi dia sudah mendapatkan undian untuk menempati salah satu unit di pasar milik PD Pasar Jaya yang tak jauh dari tempatnya berdagang semula.

BACA JUGA: Transaksi PBB Capai Rp 2,6 Triliun

Dia dan pedagang lainnya mengaku puas dengan sistem pengundian itu, karena dirasakan adil dan tidak pilih kasih. Dia mendapat unit nomor 118, di lantai dasar dengan posisi pojok dalam. "Saya akan pindah sore hari masih beres-beres dulu," ujarnya saat ditemui di Pasar Gembrong.

Selain berbenah, Adi juga akan melakukan survei untuk mengembangkan usahanya dan persaingan dagang yang sehat. "Mau lihat dulu sebelah jual apa, nanti samaan kan gak enak, nanti mau diatur peletakan barangnya biar kelihatan beda," katanya melanjutkan.

BACA JUGA: Sebulan Sebelas Angkot Terbakar

Senada dengan Adi, Ali, 50 tahun juga menyambut baik relokasi tersebut. Dia berharap seluruh pedagang Pasar Gembrong kompak dan komitmen untuk tidak akan kembali ke tempat semula. "Ada kesempatan seperti ini mengapa tidak diambil, daripada dikejar-kejar Satpol PP," ungkapnya.

Ali mengaku tidak begitu suka dengan hasil pengundian yang mendapatkan lokasi kios di belakang. Mamun dia masih bersyukur. "Kalau boleh sih pengennya di basement," ujar penjual beraneka macam boneka itu. Sedagkan pedagang lain sudah mulai mengambil kunci kios di tempat baru.

BACA JUGA: Arief-Sachrudin Unggul karena Dizalimi

Ironisnya, kendati rencana relokasi Pasar Gembrong menjadi isu hangat dan ramai di media, beberapa pedagang malah mengaku tidak tahu. Seperti halnya Hanifa, 30, pedagang boneka, mengaku baru mengetahui relokasi kemarin. "Soalnya saya jualannya cuma Sabtu dan Minggu, baru tahu kalau (Pasar Gembrong) sudah tutup," ujar warga Cipinang Besar Selatan tersebut.

Untuk itu dia dan suaminya Sugiono harus bergegas mengurus relokasi agar tidak kehabisan tempat. Namun dia mengaku kecewa jika nantinya harus direlokasi ke Pasar Klender SS. "Jauh sekali kalau ke sana," katanya.

Namun jika kenyataannya mendapatkan undian di sana, mereka mengaku pasrah. "Daripada diusir Satpol PP," ujarnya. Pengundian relokasi Pedagang Pasar Gembrong sudah berjalan tiga hari lalu. Pengundian dipimpin langsung oleh Camat Jatinegara Syofian Taher.
 
Sebagai tempat relokasi pedagang, Pasar Cipinang Besar menyiapkan 130 unit kios bagi pedagang mainan dan boneka Pasar Gembrong. Untuk pedagang yang tidak kebagian kios di Pasar Cipinang Besar, disiapkan tempat di Pasar Klender SS dan Pasar Perumnas Klender yang direncanakan khusus untuk pedagang karpet.

Total pedagang di Pasar Gembrong sejumlah 211, di mana 40 di antaranya adalah pedagang karpet. Berarti ada sekitar 41 pedagang yang belum mendapatkan kios. (dni)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Naik Busway, Jadi Korban Asusila


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler